Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mencari Pasangan Hidup Tidak Harus "Jlimet" Namun Juga Jangan Terlalu Sembrono

12 Juli 2018   15:56 Diperbarui: 2 Desember 2018   05:48 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: gettyimages.com

Setiap orang punya alasan untuk menjadikan apa yang seseorang yakini sebagai landasan untuk menentukan sebuah pilihan. Seperti halnya mencari pasangan hidup, karena setiap individu tentu mempunyai kriteria sesuai keinginan hati.

Soal memilih pasangan memang sangat sederhana, yang penting kedua pihak saling suka dan menerima. Namun, apa benar sesederhana itu, bisa jadi kita yang terlalu cinta kepada seseorang dan hanya mampu melihat kelebihannya lantas lupa melihat sisi kekurangan yang ada. Bukan tidak mungkin kita terpesona dengan seseorang dari pandangan pertama yang menggoda, karena disitulah sisi-sisi kelebihan yang kita pandang lebih dulu. Seperti halnya, wajah, status sosial, pekerjaan, dan sebagainya.

Sah-sah saja namaya juga pilihan, bebas dan hak setiap orang yang penting jangan lupa akan ada konsekuensi dalam setiap pilihan yang kita ambil.

Hidup ini selalu proses

Jangan mengira proses hanya berlaku ketika kita berjuang untuk mendapatkan sesuatu, contohnya mencari pasangan hidup. Pun setelah kita mendapatkan akan selalu dalam proses untuk mempertahankan. Yang sering kita abai bahwa mempertankan bisa lebih sulit daripada mendapatkan. Tidak jarang pasangan suami-istri yang dulunya bahagia seolah tidak akan terpisahkan,  begitu diterpa ujian hidup terjadi pertengkaran bahkan berujung pisah.

Begitu juga ketika cobaan melanda dalam usaha yang selama ini menopang ekonomi keluarga mengalami kebangkrutan atau kena PHK, lantas bagaimana bila terjadi demikian?  Saling menyalahkan dan berebut benar, rasanya bukan solusi dan akan memperkeruh masalah. Disinilah kekompakan dan kesetian pasangan diuji, apakah akan sabar atau bubar. Dan disini juga kita akan memahami bahwa hidup ini sesungguhnya selalu dalam proses. Godaan dan cobaan bisa datang kapan saja tanpa sapa.

Tak ada yang sempurna

Tidak ada maksud untuk menggurui, jika kita mencari pasangan yang sempurna itu tidak akan ada, karena kekurangan dan kelebihan akan selalu ada pada setiap diri manusia. Masalahnya sebenarnya terjadi pada diri kita sendiri, bahwa kita sulit sekali melihat dua sisi yang menghiasi yang pasti ada dalam diri seseorang. Bahkan cenderung kitalah yang menutup mata melihat kekurangan yang ada karena tertutup rasa cinta. Pun sebaliknya.

Mencari pasangan untuk menikah bukanlah untuk sehari dua hari melainkan untuk seumur hidup. Menikah adalah sebuah keputusan besar yang akan mengiringi hingga akhir hayat. Artinya dalam mencari jodoh tentu tidak boleh sembrono atau gegabah. Tapi juga tidak boleh terlalu njlimet atau terlalu banyak syarat dalam menentukan jodoh yang kita inginkan. 

Jika terlalu selektif dalam mencari jodoh maka akan susah menemukan ujung pangkalnya dan juga akan terus tergerus umur yang terus berjalan, begitu juga kalau terlalu gegabah maka resikonya akan menjumpai penyesalan di belakang karena telah gegabah dalam memilih.

Kekurangan bukan untuk dicela, begitu juga kelebihan tidak perlu terlalu dipuja. Saling melengkapi dan saling berbagi adalah fitrah manusia agar saling menemukan dan saling membutuhkan. Semua orang bisa menemani disaat senang. Namun tidak semu orang dapat menemani didalam keadaan susah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun