Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimanakah Cara Guru Menyikapi Siswa yang Bolos Sekolah?

29 Januari 2023   15:30 Diperbarui: 30 Januari 2023   06:39 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pembelajaran saat mengikuti workshop virtual. Dokumen pribadi 

Namun pada situasi seperti di atas guru harus bersikap tegas dan bijaksana. Ketika menjumpai murid yang bolos guru harus segera menegurnya. Jangan sampai melakukan pembiaran dan masa bodoh terhadap murid yang bolos karena dampaknya akan merugikan siswa.

Jika guru membiarkan dan tidak melakukan tindakan apapun maka siswa akan berpikir bahwa tindakan bolos dan malas pergi sekolah dianggap biasa saja. Sikap tegas dan memberikan konsekwensi atas pelanggaran yang dilakukan siswa akan menyadari kesalahan yang dilakukan. Dengan demikian siswa diharapkan akan memperbaiki kesalahannya.

Kedua, Berusaha mencari tahu masalahanya

Sebaiknya guru jangan gegabah menyalahkan murid. Sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu akar permasalahannya. Misalnya malas sekolah karena tidak menyukai pelajaran, karena menjadi bahan perundungan temannya, atau karena ada pekerjaan rumah yang tidak diselesaikan.

Jika melihat ilustrasi pada kasus Tatang, maka kesalahan bukan seluruhnya pada Tatang pribadi. Dia tidak sekolah karena bangun kesiangan.

Pendidikan anak tidak hanya dilakukan di sekolah saja namun juga di lingkungan keluarga. Anak bolos sekolah karena bangun kesiangan. Ini sepenuhnya tanggung jawab keluarga di rumah. Namun demikian anak juga perlu diberi pengertian untuk latihan mandiri dengan tidak tergantung kepada orang lain.

Misalnya, bangun tidur tidak harus dibangunkan ibunya tetapi bisa disiasati dengan menggunakan alarm pada pukul 05.00 WIB. Demikian juga saat aktifitas yang lain. Hal ini untuk melatih siswa bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

Ketiga, membangun komunikasi yang baik dengan orangtua siswa

Saat ini sudah ada peguyupan kelas, ada juga group WhatsApp yang beranggotakan semua wali siswa dengan guru kelas. Hal ini bisa menjadi ajang silaturrahmi antara orangtua dan guru.

Di dalam group baik guru maupun orangtua bisa menyampaikan tentang perkembangan kognitif dan afektif siswa. Memberikan informasi terkait pembelajaran dan permasalahannya di kelas. Sehingga terjadi komunikasi yang baik, saling terbuka, menerima saran dan kritik yang membangun diantara kedua belah pihak.

jika hal itu telah berjalan maka akan terjadi hubungan simbiosis yang baik dari pihak guru maupun orangtua murid.

Keempat, memberikan pemahaman tentang masa depan

Penyebab utama siswa bolos sekolah salah satunya tidak ada motivasi dalam belajar. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar merasa apa yang dipelajarinya tidak berguna. Seperti kasus Kana dia kurang memahami betapa penting membangun masa depan. Bahwa belajar saat ini adalah bekal untuk masa depannya.

Guru perlu memberikan sugesti, semangat dan wawasan tentang masa yang akan datang. Setiap anak pasti mempunyai cita-cita dan untuk mencapainya maka siswa harus belajar dengan sungguh-sungguh. Barang siapa menanam pasti akan mengetam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun