Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlukah Vendor Pernikahan Jika Berada di Kampung?

14 Oktober 2022   10:37 Diperbarui: 14 Oktober 2022   10:38 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama saat pesta pernikahan. Gambar: detiknews-Detikcom

Kedua, sebelum hari pelaksanaan ada adat buwuh. Biasanya tamu perempuan membawa beras, kentang, gula, emi dan sebagainya. Pada kondisi ini ada penerima tamu sebagai pencatat apa saja yang di bawa dari tamu. dicatat dalam buku nama, alamat dan apa saja  bawaannya.

Biasanya dalam tas sudah ada cataatannya sehingga penerima tamu tinggal menyalin di buku tanpa harus bertanya bawa apa pada pemilik tas.

Setelah menunggu beberapa saat, ada suguhan setiap tamu yang datang, mereka jagongan dan ngobrol sambil menunggu tas terisi nasi dan lauk pauk yang disiapkan oleh shohibul hajat. Menunggunya lumayan lama, maklum menunggu nasi hingga lauk pauk selesai.

Semua tergantung dari tukang masak yang ada di dapur. Biasanya tukang masak nasi dari laki-laki dan memasak sayur dari perempuan. Di dapur tentu sangat repot. mereka harus membuat bungkusan nasi dan lauk sejumlah tamu yang hadir. Banyak tetangga yang berdatangan membantu memasak. jumlahnya bisa 15 sampai 20 orang. 

Begitulah adat di kampung, semuanya bergotong royong tanpa ada upah. Namun setelah selesai acara tuan rumah memberikan beras, emi, dan sabun ala kadarnya sebagai tanda terima kasih kepada siapa saja yang telah membantu acara mantu.

Perlukan vonder pernikahan jika di kampung?

Seperti yang saya ceritakan di atas, bahwa semua bekerja berdasarkan panitia yang dibentuk tuan rumah sebagai wujud kerja sama yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Menyewa jasa vonder dan tidak melibatkan tetangga rasanya tidak mungkin.

Bisa saja tetangga akan menggunjingkan karena anggapan mereka sok kaya tidak mau melibatkan tetangga dekat. Namun dengan perkembangan waktu dan zaman kebiasaan-kebiasaan itu telah berkurang. Sebagian  tetangga ada yang sudah menggunakan jasa vendor walaupun tidak semuanya.

Saat ini semua telah dimudahkan  tuan rumah tinggal menyalurkan dana atau budget yang sudah disiapkan. Supaya lebih murah maka pemesanan bisa secara terpisah, artinya dari semua kebutuhan  menggunakan jasa vendor sendiri-sendiri.

Misalnya jasa rias vendor A, sound system dan terop vendor B, catering vendor C dan sebagainya, sehingga bisa memilah dan memilih mana yang lebih miring harganya. Ini cukup membantu tuan rumah, semua tanggungjawab dibebankan pada seseorang yang telah ditunjuk. Cara seperti ini akhirnya menjadi pilihan masyarakat di  kampung.

Saya sendiri jika nanti mantu juga akan menggunakan pilihan kedua, yaitu memilah dan memilih beberapa jasa vendor. Sehingga bisa pas di bugjed.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun