Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua Pekerja Saat akan Menitipkan Anak

27 Mei 2022   13:58 Diperbarui: 28 Mei 2022   03:24 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menitipkan anak (Sumber: shuttetstock)

Sebagai orangtua tentu akan memberikan yang terbaik untuk anak, perhatian, kasih sayang juga perlindungan. 

Banyak orang bilang, orangtua bekerja dari pagi hingga petang untuk kebutuhan anak. Bahkan apapun akan dilakukan orangtua demi masa depan anak, karena anak menjadi harta yang paling berharga.

Bagi seorang ibu yang beraktivitas di luar atau bekerja, pembantu rumah tangga atau PRT sangat penting. Keberadaannya sangat dibutuhkan oleh keluarga. Ibu bisa bekerja dengan tenang sementara anak mendapat pengasuhan yang baik. Namun demikian, kita harus hati-hati dalam memberikan tanggung jawab anak terhadap orang lain, dalam hal ini pembantu rumah tangga. 

Ada banyak kasus yang sering kita dengar di media massa ataupun elektronik, pembantu rumah tangga menyiksa anak majikan sewaktu ditinggal bekerja.

Maka sebaiknya kita harus hati-hati dalam memilih dan menerima PRT. Walaupun, banyak kita jumpai pembantu rumah tangga yang baik hati bahkan saking baiknya sudah kita anggap sebagai keluarga sendiri. Tentu memiliki PRT di rumah tergantung kebutuhan dengan beberapa pertimbangan.

Ada yang memilih PRT hanya paruh waktu, artinya dia akan datang saat kita berangkat kerja dan akan pulang ketika kita tiba dari kantor. Ada juga yang menitipkannya di day care selama ibu bekerja. 

Dan banyak lagi cara kerja PRT tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Ada yang menyewa jasa PRT ketika anak kita masih kecil atau kurang dari tiga tahun setelah itu kita asuh sendiri dengan cara membagi waktu seefisien mungkin.

Seperti pengalaman saya, memiliki pembantu saat anak masih bayi hingga berumur 4 tahun. Menjelang masuk di Taman Kanak-kanak, maka pengasuhan saya tangani sendiri. Ada beberapa pertimbangan.

Pertama, tidak mengeluarkan gaji bulanan untuk PRT. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang pas-pasan seperti saya tentu besaran gaji PRT lumayan untuk mencukupi kebutuhan yang lain, contohnya kebutuhan anak kuliah.

Kedua, karena anak dianggap sudah mandiri sehingga bisa melayani dirinya sendiri, misalnya sudah bisa makan sendiri, berpakaian sendiri, artinya sudah tidak melayani layaknya anak berumur kurang dari dua tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun