Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

4 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua Saat akan Menyekolahkan Anak di Pesantren

14 Januari 2022   08:35 Diperbarui: 14 Januari 2022   23:46 2012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para santriwati Ponpes Annuriyah Jember wajib cuci tangan dan menggunakan masker sebelum masuk ke ruang kelas (BAGUS SUPRIADI/KOMPAS.COM)

Beri tanggung jawab bagaimana mengelola keuangan sehingga cukup untuk keperluan satu minggu. Hal ini perlu kita latih sejak awal supaya terbiasa mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhannya selama di pesantren.

Biasanya orangtua akan mentransfer atau menyambangi anak di pesantren satu bulan sekali. Nah, kesempatan itu biasanya akan digunakan untuk memberikan sejumlah uang.

Seperti yang pernah saya lakukan, setiap satu bulan saya memberikan jatah bulanan untuk akomodasi dan uang jajan. Maka dia harus bisa mengkondisikan keuangan hingga satu bulan berikutnya.

Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada uang tambahan yang diperlukan maka kita bisa menambahkannya jika sewaktu-waktu diperlukan.

Ketiga, orangtua harus ikhlas melepaskan

Menjadi tanggung jawab orangtua untuk mendidik dan membesarkan anak. Bagaimanapun juga, karakter anak sangat didominasi oleh tabiatnya. 

Kebiasaan baik yang ditanamkan sejak kecil akan berbuah baik, sebaliknya anak akan bercermin terhadap perilaku orangtuanya.

Menitipkan anak di pesantren adalah pilihan, biasanya perasaan seorang ibu akan merasa kehilangan, tidak tega, bahkan jika ingat anak akan menangis. 

Ini yang beberapa kali saya dengar ketika saya sering ngobrol dengan wali santri yang satu pesantren dengan anak saya.

Saya sedikit menyarankan, "Bu, jangan kelola perasaan itu, ikhlaskan, biarkan anak mencari ilmu dengan hati, jangan halangi dengan perasaan hawatir, itu hanya akan menjadikan anak cengeng."

"Saya berusaha ikhlas dan tego ninggal anak, agar anak merasa nyaman berada di pesantren," ujarnya.

Berakit-rakit ke hulu, bersenang senang kemudian, tirakat dulu, Insyaalloah akan menemukan kabegjan (keberuntungan).

Keempat, mendoakan anak istiqomah dalam belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun