Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Berikut Cara Mengenali Siswa dengan Hambatan Tunalaras

5 Desember 2021   20:27 Diperbarui: 6 Desember 2021   02:20 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak tunalaras | Sumber: Shutterstock

Ketika ulahnya diketahui, penjual tadi menemui ibu guru dan menyampaikan bahwa Gio mengambil barang dagangannya. 

Ibu wali kelas menyampaikan bahwa akan mengembalikan barang dagangannya besuk setelah menemui Gio.

Ternyata ada salah satu teman yang melihat Gio menyembunyikan mainan tadi di semak-semak taman. 

Siswa tadi melaporkan kepada wali kelas, barang yang disembunyikan ahirnya diambil untuk diberikan kepada penjual mainan.

Keesokan harinya, Gio marah-marah di sekolah karena tidak mendapati mainannya di semak-semak taman. Semua teman-temannya menjadi amukan kemarahannya, bicaranya kasar penuh amarah.

Selain suka mengambil barang milik orang lain, Gio sering bicara kasar, jorok, dan  gampang marah. Makanya banyak teman-temannya menjahuinya terlebih teman-teman  perempuan.

Dari ilustrasi diatas Gio diduga mengalami hambatan tunalaras.

Pengertian Tunalaras 

Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan control sosial. 

Individu tunalaras biasanya menunjukkan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal maupun faktor eksternal (Wikipedia).

Menurut T.Sutjihati Somantri, (2007: 139) bahwa anak tunalaras juga sering disebut anak tuna sosial karena tingkah laku anak ini menunjukkan penentangan terhadap norma-norma sosial masyarakat yang berwujud seperti mencuri, mengganggu, dan menyakiti orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun