Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Berikut Cara Mengenali Anak dengan Hambatan Tunagrahita

28 November 2021   21:04 Diperbarui: 29 November 2021   00:48 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak berkebutuhan khusus (Sumber: pexels)

Pengertian Tunagrahita

Tunagrahita adalah sebuatan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan anak pada umumnya. 

Kondisi ini dapat terjadi pada bayi setelah dilahirkan, sejak bayi dalam kandungan atau selama proses persalinan.

Berikut cara mengidentifikasi anak yang diduga tunagrahita dilansir dari Bimtek GPK:

  • Tingkat kecerdasannya di bawah normal
  • Mengalami kelambatan dalam segala hal kalau dibanding anak-anak normal, baik di tinjau dari psikis, sosial dan kemampuan fisik
  • Tidak dapat berkonsentrasi yang lama (anak cepat bosan)
  • Perbendaharaan kata sangat terbatas
  • Perilakunya kurang luwes
  • Pikiran, ingatan, kemauan, dan sifat-sifat mental lainnya terbelakang jika dibandingkan dengan anak normal yang sebaya
  • Jari kaki dan tangan pendek dan tebal
  • Suara datar, bibir tebal, mata sipit

Berdasarkan identifikasi di atas mungkin bapak ibu pernah menjumpai anak seperti tersebut di atas, sehingga kita harus tahu bagaimana menangani dan membelajarkan anak yang diduga mengalami hambatan tunagrahita.

Berikut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan:

Pertama, melayani dengan sepenuh hati

Melayani anak berkebutuhan khusus harus dengan hati, sabar dan telaten. Itu adalan poin utama yang harus dimiliki guru dan orang tua. Mereka membutuhkan layanan khusus, karena berbeda dengan anak-anak pada umumnya.

Kita tidak berharap ada anak yang mengalami hambatan tunagragita. Namun jika pada tahun pelajaran baru, tiba-tiba ada orang tua menitipkan putranya yang mempunyai hambatan seperti di atas, maka kewajiban kita untuk melayaninya dengan sepenuh hati.

Menganggap mereka menjadi anggota keluarga, yang membutuhkan uluran tangan untuk mengantarkan mereka mengenal lingkungan belajarnya, terlebih menyiapkan mereka untuk bisa menerima pengetahuan walaupun hanya satu huruf.

Mendidik mereka dengan hal-hal ringan, misalnya mengajari mereka membiasakan menerima dengan tangan kanan, mengucapkan terima kasih jika mendapat sesuatu dari teman adalah menjadi provit yang besar bagi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun