Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cara Mengidentifikasi Siswa Mengalami Lambat Belajar

5 November 2021   09:10 Diperbarui: 5 November 2021   10:26 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menumbuhkan minat baca pada anak adalah tanggung jawab orangtua, demi membekali buah hati mereka dengan kemampuan yang berguna di masa depan. (PEXELS/MENTATDGT )

Pengertian anak lambat belajar

Lambat belajar atau slow learner adalah anak yang mepunyai skor IQ di bawah rata-rata normal dan mempunyai tingkat keberhasilan relatif rendah pada tugas-tugas sekolah dibandingkan dengan anak-anak lain dalam kelas yang sama (Journal Trunojoyo).

Jika melihat pengertian di atas, selalu ada peserta didik yang mengalami hambatan dalam belajar, mereka mempunyai tingkat keberhasilan yang rendah.

Orang tua atau guru harus melakukan identifikasi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi siswa sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan, sehingga guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang realistis dan obyektif sesuai dengan kebutuhan anak.

Beberapa cara mengidentifikasi siswa yang diduga mengalamai lambat belajar antara lain: 

Pertama, apakah kemampuan membacanya lambat

Ilustrasi mengajari anak membaca | Dokumentasi Pribadi
Ilustrasi mengajari anak membaca | Dokumentasi Pribadi

Kita harus mengamati siswa yang diduga lambat belajar di antaranya, apakah kemampuan membacanya lambat.

Saya sendiri mempunyai siswa yang hampir empat bulan saya bimbing untuk mengeja huruf, namun sampai saat ini masih saja mengalami kesulitan dalam membaca. Walaupun ada perkembangannya, namun tidak signifikan, siswa tersebut hanya mampu membaca tulisan "yang, dan, di, di antara" kalimat dalam paragraf.

Kedua, sering salah menduga antara huruf B dan D, atau huruf U dan V

Jika peserta didik masih mengalami hambatan seperti ini, bisa diduga mempunyai keterbatasan dalam membaca. 

Contohnya, siswa saya akan mengatakan kata "berupa" dengan "derupa", atau kata "berita" dibaca "derita".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun