Upaya pemerintah untuk membina kemampuan baca-tulis masyarakatdan menyediakan tempat belajar sekaligus sarana berburu informasi bagi semua kalangan diwujudkan, salah satunya, dengan mengembangkan serta memberdayakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang umumnya sudah berdiri atas inisiatif anggota masyarakat sendiri yang tersebar di berbagai wilayah.
Yuni Ambarsari, SPd., salah seorang pengelola TBM ‘Tamansari Persada’, Jatibening Baru, Bekasi; pada makalah berjudul ‘Peran Kegiatan ACMM (Aku Cinta Membaca dan Menulis) Dalam Membudayakan Masyarakat Gemar Membaca’ mengemukakan bahwa keberadaan TBM merupakan bagian yang strategis dan menjadi ujung tombak dalam mengembangkan minat baca sehingga dapat menjadi budaya bagi masyarakat setempat. Hal itu pula yang membuat TBM menjadi salah salah satu faktor penting dalam keberhasilan sistem pendidikan non formal.
Selama ini, tulis Yuni dalam makalah yang juga telah menghantarnya meraih Juara II TBM dalam Lomba PTK Paudni Hut Kota Bekasi pada Maret 2017 tersebut, keberadaan TBM masih kurang terasa gaungnya dalam kehidupan masyarakat karena para pengurusnya masih belum memahami dan menguasai kecakapan dalam  mengelola sebuah TBM.
TBM adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis dan kegiatan sejenis ataupun kegiatan lain terutama dalam pendidikan nonformal yang dilengkapi dengan bahan bacaan dan sarana prasarana yang ada serta didukung oleh pengelola sebagai motivator . Dia harus mampu  merancang strategi yang efektif untuk meningkatkan minat baca.
Di TBM ‘Tamansari Persada’ upaya meningkatkan minat terhadap  literasi  dikemas dalam kegiatan Aku Cinta Membaca dan Menulis (ACMM) yang merupakan kegiatan dimana TBM bekerjasama dengan lembaga pendidikan Homeschooling Persada dan memasukkannya dalam proses kegiatan belajar mengajar bagi para peserta didik yang mengikuti program kesetaraan Paket A, B, dan C. Selain itu masih ada pula ajang kreativitas yang  cukup diminati oleh warga belajar  berupa diselenggarakannya aneka lomba yang terkait dengan budaya literasi seperti lomba cipta karya sastra, lomba mewarnai, kegiatan bercerita, mendongeng dan lain-lain.
Berbagai agenda literasi kreatif di atas ternyata mampu memberikan dampak positif bagi para peserta didik yang memang diarahkan untuk lebih sering berkunjung ke TBM. Hal itu terlihat dari meningkatnya minat mereka untuk membaca buku-buku yang tersedia di TBM, ketrampilan baca-tulis yang membaik secara progresif, dan  terbangunnya suasana belajar yang lebih menyenangkan.
Lebih jauh lagi, Yuni berharap bahwa keberadaan TBM ‘Tamansari Persada’ di masa mendatang diharapkan dapat membantu masyarakat umum, khususnya orangtua/wali peserta didik, dalam memperoleh bahan bacaan secara mudah sesuai kebutuhan. Selain itu secara bertahap dapat berkontribusi dalam upaya membangun masyarakat yang berpengetahuan tinggi, berwawasan luas, maju, mandiri, dan siap menghadapi kompetisi di percaturan global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI