Mohon tunggu...
Rumah Rumah
Rumah Rumah Mohon Tunggu... -

Tempat berbagi informasi tentang jual, beli atau sewa rumah, apartemen, ruko atau info dunia properti

Selanjutnya

Tutup

Money

Kamus Properti: Slow Adjustment Market

6 Juni 2014   23:23 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita Rumah.com RumahCom – Tidak seperti harga saham yang bergerak cepat, dimana turun naiknya harga cenderung bergerak sesuai rumor (berita positif dan negatif), harga properti cenderung bersifat lambat bereaksi terhadap kondisi-kondisi ekonomi. Hal ini membuat pasar properti lambat menyesuaikan dengan kondisi yang tengah terjadi di pasar (slow adjustment market). Sebagai contoh, ketika suku bunga BI rate ada di titik 7%, sementara tingkat inflasi 6% dan KPR 10%, banyak pembeli properti yang menyerbu pasar. Apabila kondisi itu terus berlangsung (umumnya terjadi hingga lima tahun), maka harga-harga properti akan naik dan akhirnya suku bunga mencapai titik tertinggi (misalnya BI rate 10%, KPR 16%, dan inflasi 12%). Pada kondisi ini akan banyak orang yang menunda pembelian properti. Tetapi hal ini tidak otomatis membuat harga properti turun. Meskipun demikian, apabila suku bunga terus bertahan di tingkat yang tertinggi, selama itu pula tingkat penjualan properti tidak akan bergerak. Masa-masa itu adalah masa penderitaan bagi para pengembang. Jadi, seorang investor harus melakukan investasi pada saat (timing) yang tepat. Apabila salah timing, misalnya ketika kondisi ekonomi sulit, maka si investor tidak akan mudah menyesuaikan posisi investasi miliknya. Anto Erawan Penulis adalah editor Rumah.com. Untuk berkomunikasi dengan penulis, Anda dapat mengirim email ke:antoerawan@rumah.com atau melalui Twitter: @AntoSeorang Foto: Anto Erawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun