Secara pribadi saya sudah lama menyimpulkan pemerintah yang ada saat ini terlalu sering bersikap terlalu Pede dalam menghadapi apapun. Beberapa Bencana Alam sudah membuktikan pemerintah salah penangangan. Begitu juga dengan berbagai kebijakan ekonomi yang malah jauh dari tepat sasaran. Apalagi kebjiakan bidang Hukum yang sudah jelas-jelas kata yang paling tepat adalah Ambyar.
Kembali lagi ke Corona, seharusnya sejak awal pemerintah itu harus sigap dan transparan. Tidak perlu ada kepentingan politik apapun untuk menyikapi yang namanya penyakit berbahaya. Contohlah China yang setelah menyadari betapa berbahayanya Corona langsung mengerahkan segala daya upaya untuk memeranginya.  3 RS besar yang mampu menampung puluhan ribu pasien segera dibangun. Ribuan prajurit Angkatan Bersenjata langsung dikerahkan  untuk menghadapi si Coron ini.
Sejarah dunia sudah mencatat bahwa yang paling berbahaya bagi peradaban manusia adalah Penyakit menular. Bahkan banyak pendapat yang mengatakan musuh nomor 1 dari manusia pada akhir zaman bukan senjata tercanggih melainkan Virus. Viruslah yang berpotensi  memusnahkan umat manusia.
Soal Penyakit Menular, Â sejak puluhan hingga ratusan tahun seluruh dunia sudah pernah merasakan ganasnya penyakit kolera, lepra dan lainnya. Dunia sudah bersusah payah mengatasi penyakit yang mengerikan pada zaman itu. Begitu juga 1-2 dekade terakhir penduduk dunia sudah merasakan ganasnya Flu Babi, Flu Burung dan lainnya. Â
Dengan demikian seharusnya bila berhadapan dengan Penyakit  Menular maupun Virus Berbahaya, pemrintah tidak boleh sama sekali mengantisipasinya dengan embel-embel kepentingan politik. Harus sigap dan transparan. Lihatlah China, Eropa dan Amerika yang betapa transparan menyikapinya. Sangat jelas bagi pemerintahnya  untuk membedakan mana yang  terkait urusan kepentingan politik atau tidak.
JAHATNYA MEREKA YANG MEMANFAATKAN Â WABAH MENULAR
Ada suatu fenomena yang menyeruak di balik adanya ancaman ganas penyakit menular ini. Â fakta terkuak ternyata banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan kondisi yang ada dengan mencari keuntungan sebesar-besarnya.Â
Saya tidak habis pikir dengan mereka yang punya uang kemudian uangnya digunakan untuk menjadi modal berdagang Masker Wajah dengan keuntungan berlipat-lipat. Sungguh jahatnya mereka. Di saat orang lain sangat membutuhkan Masker untuk melindungi diri dari ancaman pembunuhan oleh Virus malah dimanfaatkan mereka (penjual masker) untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya.
Saya ingat tahun 1997 pada saat Krismon. Banyak orang yang saya kenal malah ikut-ikutan membeli  US Dollar untuk mendapatkan keuntungan sekian ribu rupiah per minggunya. Saat itu saja saya sudah benar-benar tidak respek pada mereka.  Tapi itu mungkin tidak separah yang terjadi sekarang dimana ternyata malah ada orang-orang yang menari diatas ancaman wabah penyakit menular terhadap saudara-saudaranya.
Khususnya dalam hal ini (Tukang Masker Musliman). Salut untuk kepolisian yang sudah begitu sigap mengantisipasinya. Â Ini poin plus untuk pemerintah dalam hal ini.
ANIES BASWEDAN Â YANG SEBENAR APAPUN PASTI SELALU SAJA Â DISERANG