Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perbedaan Kepemimpinan Soeharto, SBY, dan Jokowi

23 Juni 2019   10:56 Diperbarui: 23 Juni 2019   11:16 10001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: siakkab.go.id

Di zaman Soeharto  sampai SBY PLN masih disubsidi.  Tagihan listrik ke rakyat bisa dibayar 2 bulan kemudian tapi di zaman Jokowi dimana Subsidi sudah dicabut ternyata  PLN menjadi sangat galak pada rakyat  dalam pembayaraan listrik.  Pun setelah itu PLN masih dinyatakan selalu merugi.  Jadi salahnya dimana?

Maskapai Garuda juga disebut-sebut selalu merugi.  8 bulan terakhir Tiket Pesawat sangat mahal. Dan ternyata Garuda masih tetap merugi.  Sulit diterima akal sehat.

Berikut, PT Kraktau Steel dikabarkan sekarat dan harus direstrukturisasi sehingga kabarnya harus ada mengurangi 1.300 karyawannya.  

Pabrik baja terkenal yang selalu dibanggakan semua orang  sejak zaman Soeharto ternyata malah terpuruk di saat pembangunan-pembangunan Infrastruktur digalakkan. Tidak masuk akal mengapa Pabrik Baja andalan negeri ini tidak dipakai dalam pembangunan Infrastruktur sehingga semakin sulit keuangannya. 

Kontradiksi pun terjadi dengan  adanya berita  pendirian Pabrik Baja perusahaan China di Kendal Jateng yang disebut-sebut sebagai yang terbesar se Asia. 

Investasi yang ditanam perusahaan baja China Hebei Bishi Steel menghabiskan Rp. 42 Trilyun sehingga berhak mendapatkan Tax Holiday (Bebas Pajak Penghasilan selama 20 tahun).  Bila itu diwujudkan bagaimana mungkin Krakatau Steel bisa bersaing dengan pabrik China?

PILPRES 2019 DIMENANGKAN JOKOWI

Sebelum Pilpres 2019 berlangsung terlihat begitu massive Gerakan 2019GantiPresiden. Saya yakin hal itu didorong ketidak-puasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang ada dan buruknya penegakkan hukum. Fakta membuktikan pada Pilpres 2019 Jokowi hanya mampu meraih 55% suara. Jauh dibawah SBY menjelang periode keduanya.

 Saat ini Pilpres 2019 sedang disengketakan di MK. Sekuat apapun fakta hukum gugatan 02 saya yakin atas banyak pertimbangan MK akan menolak gugatan Prabowo-Sandi yang berujung pada dilantiknya Jokowi menjadi Presiden kembali di bulan Oktober 2019 mendatang.

Jokowi akan memimpin Indonesia lagi selama 5 tahun ke depan dan tidak mungkin digugat siapapun.

Dibalik keberhasilan pembangunan infrastruktur dapat disimpulkan bahwa Jokowi yang sangat lemah bila dilihat dari :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun