Meskipun sering digunakan secara bergantian, hobi dan passion memiliki makna dan kedalaman yang berbeda dalam konteks aktivitas dan motivasi seseorang.
Mengapa Hobi Itu Penting?
Dalam hidup yang penuh tekanan ini, kadang yang kita butuhkan hanya pelarian sederhana untuk membuat semuanya terasa lebih ringan.
Nah, di sinilah peran hobi. Hobi itu seperti ruang rahasia dalam otak kita, tempat di mana segala stres dan tuntutan pekerjaan nggak bisa masuk.
Buat saya, komputer adalah salah satu pelarian itu. Entah itu bongkar pasang hardware, ngulik software, atau sekadar utak-atik sesuatu yang bikin otak sibuk tapi hati tenang.
Hobi itu sebenarnya lebih dari sekadar pengisi waktu. Dia bisa jadi alat untuk mengenal diri sendiri. Misalnya, saya tahu saya tipe orang yang suka tantangan teknis dan eksplorasi detail karena hobi komputer ini.
Hobi juga nggak perlu bikin kamu merasa produktif kok, yang penting kamu merasa hidup.
Ketika Passion Bertemu dengan Karier
Sementara itu, passion beda lagi ceritanya. Kalau hobi adalah tempat kamu lari untuk istirahat, passion itu semacam peta yang menunjukkan ke mana kamu pengen pergi.
Buat saya, passion itu adalah menulis. Rasanya seperti ada api kecil yang tidak pernah padam setiap kali saya mendapat ide untuk bahan tulisan. Nggak peduli seberapa capek atau bosannya hari itu, menulis selalu bikin energi kembali.
Beruntungnya saya, hidup mempertemukan hobi dan passion dalam satu tempat: sebuah pekerjaan.
Setelah sempat freelance jadi instruktur workshop merakit PC, saya dapat kesempatan kerja di tabloid komputer bernama PC Mild. Awalnya saya cuma writer, tapi terus menanjak hingga menjadi executive editor sebelum pindah ke divisi majalahnya, PC Media.