Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Tulisan saya yang tidak diunggah di tempat lain www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jejak Karbon Bukan Prioritas Saat Mudik

23 Maret 2025   06:29 Diperbarui: 24 Maret 2025   09:18 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi arus mudik (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Mudik. Aktivitas tahunan yang bikin semua orang rela war tiket sampai begadang, berangkat pagi-pagi buta demi menghindari macet, atau menyewa mobil walau tahu biayanya mahal. Saking fokusnya untuk sampai ke kampung halaman, kita sering lupa kalau proses perjalanan ini punya jejak karbon yang besar. Tapi siapa yang mikir soal jejak karbon saat niat utamanya adalah yang penting sampai sebelum lebaran?

Realita di Jalan: Hemat Bensin atau Gas Pol?

Coba deh lihat jalan tol pas puncak mudik. Mobil-mobil berjejer tanpa ujung. Iya, mudik pakai kendaraan pribadi memang nyaman, tapi boros! Udah macet, konsumsi bensin makin tinggi, emisi karbon? Jangan ditanya. Tapi di dalam benak mereka adalah yang penting bisa sampai sebelum takbiran.

Kalau naik kereta atau bus, mungkin sedikit lebih baik. Tapi ingat, armada transportasi itu juga pakai bahan bakar fosil. Masih ada emisi karbon yang dihasilkan. Nggak ada yang benar-benar bebas "dosa lingkungan" di sini, kecuali kamu jalan kaki atau gowes naik sepeda. Tapi manusia waras mana yang mau gowes puluhan hingga ratusan kilometer buat mudik?

Mana Kampanye Ramah Lingkungan Saat Mudik?

Tiap tahun kita dengar kampanye soal pentingnya hemat energi, kurangi plastik, tanam pohon. Tapi soal narasi mudik hijau itu ibaratnya hiasan, ada tapi cuma tempelan. Media mungkin sempat bahas sekali-dua kali soal carpooling atau naik transportasi massal. Tapi apa benar efektif?

Realitanya kebanyakan orang bakal mikir, "Kalau harus berbagi kendaraan sama orang lain, terus jadi nggak nyaman, buat apa?" Atau, "Naik transportasi umum lebih murah, tapi ribet dan belum tentu dapat tiket. Kalau ada duit lebih, kenapa nggak sewa mobil saja. Di kampung sekalian bisa buat jalan-jalan."

Semua keputusan balik ke satu hal: kenyamanan. Kalau hemat energi berarti harus kompromi kenyamanan, ya pada lebih memilih kenyamanan.

Siapa yang Mau Repot?

1. Carpooling: Kalau ada tetangga atau teman dari satu daerah yang mau mudik juga, kenapa nggak bareng aja? Tapi masalahnya, kamu harus kompromi soal jadwal dan tujuan. Belum lagi kalau ada yang rese atau nggak mau bagi ongkos secara adil.

2. Naik Transportasi Massal: Kereta, bus, atau pesawat mungkin lebih efisien dibanding bawa mobil sendiri. Tapi saat musim mudik, kamu harus rebutan tiket dan siap-siap berdesak-desakan. Kalau nggak tahan, ya ujungnya balik lagi ke mobil pribadi.

3. Offset Karbon: Beberapa perusahaan menawarkan opsi untuk offset jejak karbon dari perjalananmu. Misalnya, dengan mendonasikan sejumlah uang untuk proyek penghijauan. Ide bagus, tapi siapa sih yang ingat untuk buka aplikasi offset karbon pas lagi sibuk packing?

Mengubah Mindset, Mungkinkah?

Jujur, butuh upaya ekstra untuk bikin orang peduli soal jejak karbon saat mudik. Mungkin edukasi bisa jadi langkah awal. Misalnya, memberi tahu bahwa macet di jalan itu nggak cuma bikin stres, tapi juga boros energi. Kalau setiap keluarga sadar dan mulai bikin pilihan yang lebih hijau, dampaknya bisa lumayan.

Tapi ya ini semua balik lagi ke prioritas. Bagi banyak orang, mudik itu soal tradisi dan kebahagiaan. Jejak karbon, masalah lingkungan, atau isu global warming jadi urusan kesekian. Kita nggak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun