Acara halal bihalal ketika Lebaran itu seperti sebuah pertunjukan yang sudah terjadwal dengan baik. Ada makanan khas yang selalu hadir, cerita nostalgia, dan tentu saja pertanyaan-pertanyaan basa-basi yang sering bikin kita menahan napas sebelum menjawab.
Tapi di balik semua pertanyaan yang menyebalkan itu, kita lihat saja sisi positifnya. Mungkin ada sebuah peluang baru yang muncul dari situ.
Calonnya Mana, kok Nggak Diajak?
Pertanyaan ini ibarat penghias utama setiap acara halal bihalal keluarga besar. Rasanya selalu ada om atau tante yang seperti punya tugas khusus untuk menanyakan hal ini.
Awalnya mungkin terasa nyebelin, tapi coba lihat dari sisi positif. Mungkin mereka benar-benar peduli. Siapa tahu, setelah itu mereka berinisiatif mengenalkan kamu dengan anak tetangganya, rekan kerja, atau bahkan kenalan jauh yang ternyata cocok.
Jadi anggap saja mereka semacam mak comblang dadakan. Tapi ingat, jangan pasang ekspresi jutek kalau nggak mau sesi perjodohan mendadak ini jadi lebih panjang.
Sekarang Kerja di Mana?
Nah, ini pertanyaan klasik lainnya yang sering muncul. Di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan seperti sekarang, mendengar pertanyaan ini bisa bikin jiper kalau kamu sedang tidak bekerja atau baru kena PHK.
Daripada menganggapnya sebagai interogasi, coba lihat ini sebagai peluang. Ada kemungkinan, si penanya sedang punya info lowongan kerja atau bahkan sedang mencari orang untuk posisi tertentu.
Kalau mereka benar-benar menawarkan sesuatu, minimal kamu punya satu opsi baru. Kalau tidak? Ya, setidaknya obrolan kalian punya potensi jadi networking gratis.
Kamu Gendutan Sekarang?
Oke, ini topik yang sensitif, apalagi buat perempuan. Tapi cobalah tersenyum dan ambil hikmahnya. Positifnya, mungkin si penanya punya tips diet, jamu, atau olahraga yang pernah berhasil mereka coba, dan ini bisa jadi referensi buat kamu.
Kalau mau sedikit bercanda, kamu bisa jawab dengan santai, "Iya, lagi testing kapasitas perut pas Ramadan kemarin. Lolos, nih!"