Saking banyaknya food blogger, mulai dari yang biasa sampai yang kontroversial, rasanya jadi kewalahan sama rekomendasi tempat makan yang berseliweran di media sosial.
Dari feed Instagram sampai FYP TikTok, semua kayak berlomba-lomba bilang, "Ini lho tempat makan yang harus kamu coba!" Padahal begitu sampai sana, rasanya biasa aja, harganya bikin dompet kaget, atau porsinya bikin perut nyesel.
Daripada buang waktu dan uang, coba deh trik yang lebih real dan sederhana ini. Nggak perlu follow food vlogger di internet, cukup andalkan mata dan insting kamu untuk melihat 'gejala alam'.
1. Ada Kumpulan PNS Senior, Fix Aman!Â
Lihat sekeliling kamu. Kalau di warung atau restoran itu ada kumpulan PNS senior yang biasanya kelihatan dari seragam atau gaya mereka, itu pertanda baik. Kenapa? Karena biasanya mereka sudah punya standar tertentu soal makan siang: rasa harus oke, harga masuk akal, dan porsinya nggak nanggung.
PNS senior ini bukan tipe yang mau buang waktu untuk makanan yang biasa-biasa aja. Kalau mereka nongkrong di satu tempat secara rutin, berarti kualitasnya terjamin. Kalau kamu lagi makan di tempat yang sama, kamu sudah berada di jalur yang benar.
2. Driver Ojol Lagi Makan, Bukan Nunggu PesananÂ
Ini aturan emas buat cari tempat makan murah dan ngenyangin. Kalau ada banyak driver ojol yang makan di situ, bukan sekadar mangkal atau ambil pesanan, berarti tempat itu patut dicoba.
Kenapa begitu? Karena mereka tahu tempat yang worth it, porsinya besar, rasanya enak, dan yang penting nggak bikin kantong bolong.
Driver ojol ini kan kayak detektif kuliner jalanan. Mereka tahu mana tempat yang layak disinggahi karena mereka sudah keliling kota setiap hari. Kalau mereka percaya sama tempat itu, kamu juga bisa percaya.
3. Parkiran Full? Jangan Ragu CobaÂ
Parkiran yang penuh itu sinyal kuat kalau tempat makan ini punya magnet khusus. Apalagi kalau mobil-mobil di sana bervariasi, mulai dari motor bebek sampai SUV mewah. Artinya tempat itu berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, dari mahasiswa sampai eksekutif.
Tapi ini juga perlu dicermati. Kalau mobil-mobilnya cuma parkir buat meeting atau ketemuan sebentar, ya itu beda cerita. Fokus ke tempat yang parkirannya ramai sama orang yang beneran makan di situ.