Film dokumenter adalah salah satu genre film yang bertujuan untuk merekam dan menyajikan fakta-fakta tentang suatu peristiwa, tokoh, atau fenomena yang terjadi di dunia nyata.Â
Film dokumenter sering dianggap sebagai media yang objektif dan kredibel untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada khalayak. Namun, apakah film dokumenter benar-benar bisa menampilkan realitas secara utuh dan tanpa bias?
Ternyata, ada garis tipis yang memisahkan antara fakta dan fiksi dalam film dokumenter. Garis tipis ini bisa meluruskan atau membelokkan sejarah, tergantung pada bagaimana pembuat film memilih dan mengolah bahan-bahan yang digunakan dalam filmnya. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi garis tipis ini antara lain:
Sudut pandang pembuat film
Setiap pembuat film memiliki latar belakang, ideologi, dan tujuan yang berbeda-beda dalam membuat film dokumenter. Hal ini bisa mempengaruhi bagaimana mereka memilih subjek, sumber, narasi, dan teknik sinematografi dalam filmnya.
Misalnya, film dokumenter The Act of Killing (2012) karya Joshua Oppenheimer menampilkan sudut pandang para pelaku pembunuhan massal di Indonesia tahun 1965-1966. Sementara film sekuelnya yang berjudul The Look of Silence (2014) menampilkan sudut pandang para korban dan keluarganya.
Konteks sosial, politik, dan budaya
Film dokumenter tidak terlepas dari konteks sosial, politik, dan budaya tempat dan waktu pembuatannya. Hal ini bisa mempengaruhi bagaimana film tersebut diterima dan ditafsirkan oleh khalayak.
Misalnya, film dokumenter Fahrenheit 9/11 (2004) karya Michael Moore yang mengkritik pemerintahan George W. Bush dan perang Irak mendapat sambutan yang beragam di Amerika Serikat dan dunia, tergantung pada sikap politik masing-masing penonton.
Film ini mendapat sambutan yang sangat positif dari penonton yang berafiliasi dengan Partai Demokrat dan yang kritis terhadap pemerintahan George W. Bush. Mereka menganggap film ini sebagai karya yang penting dan berani, yang mengekspos kebenaran tentang pemerintahan Bush dan perang Irak.
Di sisi lain, film ini mendapat sambutan yang sangat negatif dari penonton yang berafiliasi dengan Partai Republik dan yang mendukung pemerintahan Bush. Mereka menganggap film ini sebagai propaganda yang bias dan tidak akurat.