Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tekwan Segar, Pelindung dari Penyakit

5 Maret 2020   19:43 Diperbarui: 5 Maret 2020   20:22 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim hujan begini, memang enaknya menyantap kuliner yang panas, pedas, atau keduanya sekaligus buat mengusir rasa kantuk akibat suhu yang cukup dingin.

Belum lagi, katanya virus yang sedang merajalela seantero jagat raya ini, CORONA; agak lemah jika menghadapi beberapa "rempah-rempah" lokal negara kita tercinta, jadi bisa saja rempah-rempah tadi diolah menjadi makanan ataupun minuman tradisional kita ini cukup membantu memperlambat penyebaran dan melindungi tubuh untuk memiliki ketahanan extra.

====

Tapi ya intinya, ini adalah salah satu menu kulineran terenak baik dalam keadaan suhu lagi dingin, ataupun suhu panas. Karena di kawasan asalnya, Palembang, Kepulauan Bangka, Lampung, dan sekitarnya merupakan wilayah yang bisa dibilang dingin tidak, tapi panas sih iya #ApaCobaDehNi.
Dan saat ini, seperti yang sudah disebut diatas, kayaknya cocok untuk menyantap "sop ikan" khas tanah Sumatera bagian Selatan. Apa menunya ? TEKWAN !!

Tekwan sendiri merupakan singkatan dari kepanjangan "Berkotek Samo Kawan" yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan menjadi "mengobrol dengan teman". Mirip dengan bakso ikan, tekwan berbentuk bulat kecil-kecil yang dibuat dari campuran ikan dan tepung sagu. Kuah tekwan terbuat dari udang sehingga memiliki rasa yang khas. Selain itu dalam penyajiannya, tekwan juga disajikan dengan pelengkap lainnya seperti sohun, jamur kuping, serta irisan bengkoang.

Sayangnya, kali ini saya bukan mampir ke warung pempek/ mpek-mpek yang ada di sekitar kita, atau nyicip langsung di mbok-mbok yang biasa berkeliling membawa pempek atau tekwan tadi, tapi kita cobna bikin sendiri yuk. Selain ikut melestarikan makanan khas tradisional, juga mencoba "belajar ke dapur" siapa tau ada hal-hal darurat yang terjadi sehingga kita tidak bisa/ tidak tersedianya warung/ resto untuk kita membeli makanan.

====

Oke, sekarang kita coba untuk 8 porsi yah...

dokpri
dokpri
Bahan-bahan/ bumbu-bumbu:

- 250 gram daging ikan tenggiri, dihaluskan
- 50 gram udang kupas, dihaluskan
- 1 putih telur
- 1 1/4 sendok teh garam
- 3/4 sendok teh gula pasir
- 150 gram tepung sagu
- 250 ml air es (bener-bener dingin yah)

dokpri
dokpri
Bahan kuah:
- 150 gram udang kupas, ditambahkan kaldu udang juga biar rasanya makin kuat
- 3 siung bawang putih, dicincang halus
- 25 gram jamur kuping, direndam, dipotong-potong kasar
- 25 gram sedap malam, direndam, lalu diikat
- 200 gram bengkuang, diiris seperti membuat french fries
- 1 batang daun bawang, diiris halus
- 1 sendok makan garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 50 gram soun, direndam air, dipotong-potong
- 1 sendok makan cuka
- 1 sendok makan minyak untuk menumis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun