Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Tahu Gejrot, Tahu Kopong Kuah Jagoan dari Cirebon

28 Februari 2020   22:34 Diperbarui: 1 Maret 2020   17:46 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual Tahu Gejrot Keliling. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Pabrik yang dimiliki keturunan Tionghoa ini berproduksi dengan mempekerjakan masyarakat asli Cirebon. Seiring perkembangan, keterampilan membuat Tahu Gejrot justru lebih dikuasai para buruh pekerja dibanding pemiliknya. Dan pada akhirnya para buruh pabrik tadi banyak yang berhenti bekerja dan mencoba untuk membuat usaha Tahu Gejrot sendiri.

Semenjak itulah Tahu Gejrot mulai menyebar dan menjadi makanan yang mudah ditemui di Cirebon.

Saya sendiri, punya kenangan khusus dengan Tahu Gejrot ketika orang tua saya bertugas di Cirebon. Saya dan kedua adik saya yang rutin berenang di Kolam Renang Ciperna - Cirebon ini, selalu jajan Tahu Gejrot setiap selesai berenang. 

Menikmati lezatnya Tahu Gejrot dipinggir jalan masuk kompleks kolam renang yang asri dan teduh. Maklum saja tradisi keluarga kami memang selalu jajan bersama sejak kecil, dan baru menginjak SD kelas 6 kami dibekali uang ke sekolah dan dilepas untuk jajan sendiri.

Penjual Tahu Gejrot Keliling. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Penjual Tahu Gejrot Keliling. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Oiya, kelupaan... konon katanya lagi nih, nama Tahu Gejrot berasal dari bumbu/kuah cair tadi yang dialirkan dari botol kaca yang ujungnya punya bentuk khas yang kemudian diguncangkan ke arah bawang, garam, gula merah, yang kemudian menimbulkan bunyi jrot, jrot, jrot, lho.

====

Penjual Tahu Gejrot Keliling. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Penjual Tahu Gejrot Keliling. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Lalu, seperti yang tadi sudah saya sebut di awal... Dahulu penjual Tahu Gejrot menjajakan tahu gejrot dengan berkeliling memikul dagangannya, namun saat ini penjual biasanya memakai gerobak dan bahkan "mangkal" di berbagai foodcourt di pusat perbelanjaan kesayangan kita.

Jika dengan pikulan, Gembolan depan merupakan makanan inti berupa tahu sumedang, bumbu (garam, bawang, gula merah, cabe rawit), piring/ cawan tanah liat, dan laci tempat menaruh hasil penjualan. 

Sedangkan gembolan belakang merupakan tempat menaruh piring tambahan, ember kecil untuk mencuci piring, serta beberapa dirigen kecil tempat cadangan air tambahan.

Untuk piring kecil/ cawan tadi, sekarangpun sudah banyak digantikan dengan piring/ cawan kecil yang terbuat dari keramik. Namun, tetap untuk tempat ulek kasar bumbu menggunakan piring/ cawan dari tanah liat (gerabah) hitam sebagai ciri khasnya.

Penyajian Tahu Gejrot. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Penyajian Tahu Gejrot. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
1 hal yang paling unik dari penjual tahu gejrot ini adalah saat berkeliling menjajakan dagangannya, si penjual tidak mengeluarkan suara apapun baik lewat alat maupun suara mulut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun