Pada Jum'at (8/2) laga terakhir turnamen bulu tangkis Samboria telah dilaksanakan di Lapangan Airways desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Pekalongan. Adanya turnamen ini bertujuan untuk menciptakan kegiatan positif bagi warga desa dan merekatkan kembali hubungan antar warga. Turnamen ini diikuti oleh remaja hingga dewasa, dengan partai ganda maka masing-masing peserta akan dipasangkan dengan peserta lain dan diharuskan mampu membangun chemistry dan kekompakan seketika berada di lapangan.Â
Turnamen bulutangkis ini digagas oleh Kepala Desa Samborejo, Miftahus Surur sebagai salah satu program yang ingin ia bentuk selama kepengurusannya sebagai Kepala Desa, pasalnya Surur menilai warga kurang memiliki kegiatan yang melibatkan warga dari yang muda hingga tua untuk merekatkan hubungan antar warga. "Disini itu warganya sebenarnya suka ngumpul-ngumpul mba, tapi ya yang muda sama yang muda dan tua sama yang tua" ungkap Surur.
Desa Samborejo memiliki potensi usia muda yang begitu besar, namun seiring dengan banyaknya pemuda di desa meningkat pula angka kenakalan remaja seperti mengkonsumsi minuman keras dan berjudi. Terkadang, hal ini sangat meresahkan warga sekitar dan mengganggu ketentraman desa. Oleh karena itu, selain untuk merekatkan hubungan antar warga, adanya turnamen ini juga sebagai cara untuk menanggulangi kenakalan remaja.Â
"Saya ingin membuat desa ini menjadi Kampung Olahraga, karna selama setahun ini sudah terlihat perkembangannya dan angka kenakalan remaja terbukti berkurang." jelas Kepala Desa Samborejo
Adanya turnamen ini karna beberapa bulan sebelumnya sudah berhasil dibentuk Persatuan Bulutangkis (PB) diketuai oleh Poniman dan beranggotakan sekitar 8 orang lainnya. adanya PB ini adalah sebagai organisasi yang bertanggungjawab atas pelaksanaan latihan rutin dan inventarisir kebutuhan PB. Pada latihan rutin, siapapun yang hobi bermain bulutangkis dan ingin belajar bermain bulutangkis dipersilahkan untuk langsung datang ke lapngan dan mengikuti latihan langsung.
Selain bulutangkis, ada beberapa olahraga lain yang sedang dikembangkan di Desa Samborejo, seperti jiu-jitsu, sepak takraw, dan PSHT. Kepala Desa sangat berharap agar nantinya Kampung Olahraga ini dapat terwujud dan menjadi pelopor di Kabupaten Pekalongan mengingat dampak yang ditimbulkan sangat terasa sekali untuk mengurangi angka kenakalan remaja khususnya bahkan dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.