Mohon tunggu...
Rulina Maruni
Rulina Maruni Mohon Tunggu... -

Hanya seorang perawat biasa yang suka membahas segala hal tentang wanita menurut pandangan yang berbeda. Kadang orangnya absurd, kadang terlalu rajin, kadang terlalu cantik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apakah Aborsi dapat Mengganggu Kehamilan Berikutnya?

22 Maret 2018   12:16 Diperbarui: 16 Juni 2018   22:12 2539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
faizahbettyrahayuningsih.blogspot.co.id

Mengetahui bahwa Anda telah melakukan aborsi tentu dapat membuat Anda merasa khawatir mengenai dampaknya terhadap kehamilan berikutnya. Jadi, apakah sebenarnya aborsi mengganggu kehamilan berikutnya?

Apa pun alasan Anda melakukan aborsi dan apakah prosedur tersebut sudah bertahun-tahun yang lalu atau baru Anda lakukan, bukan berarti aborsi akan mempengaruhi kesempatan Anda untuk menjadi ibu suatu hari nanti.

Pengaruh aborsi terhadap kesempatan untuk kembali hamil

Wajar jika Anda merasa khawatir mengenai efek aborsi yang mungkin akan mempengaruhi kesempatan Anda untuk hamil lagi. Namun, dalam sebagian besar kasus, tidak ada masalah yang muncul terkait kehamilan berikutnya jika dilakukan secara legal dan aman.

Tentunya, sama seperti operasi apa pun, ada kemungkinan kecil adanya komplikasi yang dapat mempengaruhi kehamilan atau kesuburan Anda. Meskipun begitu, kemungkinan adanya komplikasi ini jarang terjadi.

Faktor risiko yang dapat mempengaruhi kehamilan

Ada kemungkinan bahwa aborsi, kehamilan, dan risiko terkait melahirkan memiliki keterkaitan. Meskipun hal tersebut jarang terjadi, penting untuk tetap diketahui.

Dilansir dari momandbaby.co.uk, Dr Geetha Venkat, direktur Harley Street Fertility Clinic, mengatakan bahwa jika ada masalah selama proses aborsi, Anda mungkin menghadapi kesulitan untuk mendapatkan atau mempertahankan kehamilan.

Langkah pertama untuk prosedur aborsi adalah pelebaran serviks. Dalam kasus serviks yang rapat, lebih banyak kekuatan yang harus digunakan untuk melebarkannya. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya trauma pada jaringan, menyebabkan serviks menjadi lemah, dan menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.

Risiko lebih tinggi saat prosedur aborsi dilakukan lebih dari satu kali

Jika Anda berkali-kali menggugurkan kandungan, maka risiko aborsi mengganggu kehamilan berikutnya jauh lebih tinggi. Bahkan, mengalami beberapa kali aborsi juga membuat Anda lebih berisiko terkena infeksi setelah prosedur ini terjadi.

Kasus ini dapat menghalangi tuba falopi. Jika tuba falopi mengalami penyumbatan, maka sel telur dan sperma tidak dapat bertemu sehingga konsepsi atau pembuahan tidak akan terjadi.

Selain itu, kuret atau aborsi yang dilakukan berkali-kali (lebih dari 3 kali) juga berisiko membuat rahim menjadi tidak sehat, seperti menjadi kering dan mengubah jaringan sehat menjadi jaringan ikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun