Mohon tunggu...
Ruli Mustafa
Ruli Mustafa Mohon Tunggu... wiraswasta -

THE TWINSPRIME GROUP- Founder\r\n"Jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihat apa yang disampaikannya" (Ali bin Abi Thalib ra). E-mail : hrulimustafa@gmail.com. Ph.0818172185. Cilegon Banten INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengusung Politik Adiluhung

13 Agustus 2018   07:45 Diperbarui: 13 Agustus 2018   08:31 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik adiluhung menggambarkan konsep berpolitik yang tinggi mutunya, sebuah upaya untuk membangun konstruksi ideal kehidupan bernegara melalui proses demokratisasi.

Politik adiluhung juga menjadi pola politik "satu untuk semua". Meskipun keberpihakan serta keragaman identitas merupakan sebuah keniscayaan, tetapi semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa tidak boleh dikoyak oleh kepentingan apapun juga. Memang dinamika politik selalu menarik untuk dibincangkan di mana saja di dunia ini, tak terkecuali di Indonesia.

Terlebih pada saat ini suhu politik kembali menghangat pasca selesainya gelaran pilkada serentak dan menghadapi pemilihan calon anggota legislatif serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 mendatang. Patut disyukuri bahwa ditataran praksis, penyelenggaraan pilkada  serentak berlangsung relatif baik.

Hal ini kembali menunjukkan kelas bahwa masyarakat Indonesia secara umum telah cukup paham dengan nilai nilai demokrasi substansial. Kita berharap kondisi demikian juga akan tercipta di pileg maupun pilpres mendatang. Potensi konflik yang sebelumnya tergambar dari fanatisme masing masing kelompok pendukung di dunia maya, terutama di media sosial faktanya lebih arif disikapi. \

Warganet Indonesia secara evolusioner tengah berproses menuju kematangan berpolitik dan berdemokrasi di ranah realitas  politik praktis. Para pengguna produk teknologi digital yang kemudian menjadi salahsatu media komunikasi politik tersebut kini tengah menuju kearah kedewasaan.

Hal ini disebabkan dua faktor, pertama adanya penegakan huikum yang terus disosialisasikan oleh pemerintah dan para elit politik dan kedua, social skills mulai terbangun pada social instrument karena adanya interaksi positif diantara anggota masyarakat pengguna media sosial.

Fenomena politik praktis yang tergambar belakangan ini juga sudah mulai dipandang kritis oleh masyarakat kita, ujaran kebencian (hate speech), banalitas komunikasi serta  sikap saling menyudutkan kendati masih ada, tetapi relatif berkurang dan berganti dengan "perang gagasan" yang mencerahkan. Sesungguhnya ide orisinal poltik itu adalah untuk kebaikan bersama, bukan kepentingan sektarian. 

Meskipun masyarakat sering gagal paham dengan fenomena dinamika politik yang terjadi, dimana masih ada anggapan bahwa politik itu kotor yang kemudian berimbas pada sikap alergi terhadap politik, namun hal tersebut kemudian secara bertahap berubah ke aran kesadaran untuk melakukan praktik praktik politik yang baik. 

Tingkat partisipasi politik yang mencapai sekitar 70 persen lebih pada pilkada yang baru lalu adalah salahsatu sinyal bahwa ada kesadaran yang baik dari masyarakat untuk terlibat kedalam proses politik. Secara umum masyarakat menginginkan adanya figur kepemimpinan yang dapat mengantarkan mereka ke gerbang kesejahteraan serta keadilan sosial. 

Para politisipun harusnya semakin matang dan reseptif dalam menerima pesan politik rakyat yang tergambar dari komunikasi politik mereka sehari hari. Jika tidak maka resikonya akan tersingkir dari pentas politik kekinian dan kehilangan kepercayaan akibat perilaku politik yang dianggap menyimpang oleh publik. 

Gagasan politik adiluhung (high politic) ataupun politik kebangsaan sejatinya hendak merekonstruksi gerakan politik yang bersandarkan kepada keadilan serta kepentingan bersama. Adapun masalah warna warni politik, politik identitas serta eksistensi partai partai politik seharusnya mampu mengakomodir aspirasi semua pihak, merangkul semua lapisan masyarakat, bukan hanya memikirkan kepentingan golongan atau partai politiknya semata. Perspektif politik adiluhung inilah yang sejatinya harus disosialisasikan dan diimplementasikan oleh para elit politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun