Mohon tunggu...
Ruli Mustafa
Ruli Mustafa Mohon Tunggu... wiraswasta -

THE TWINSPRIME GROUP- Founder\r\n"Jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihat apa yang disampaikannya" (Ali bin Abi Thalib ra). E-mail : hrulimustafa@gmail.com. Ph.0818172185. Cilegon Banten INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Sometimes it's Nice to be Hated by the Wrong People"

11 Februari 2018   15:11 Diperbarui: 11 Februari 2018   15:43 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bro, pernah tersinggung ketika mendengar ceramah agama  ?", begitu tanya seorang teman kepada saya.

"Oh, seriing Bro !, ente pasti sama jugalah, ngaku ajaa", "terutama kalau ada tema tema yang menyentil kelemahan, dosa dosa masa lalu atau sifat sifat buruk kita, kita tahu persis itu,  yaah lumayan panas jugalah kuping ini mendengarnya.. "

"Terus, apa yang ente lakukan Bro ?, melakukan bantahan ?, atau kapok dengerin ceramah ?..."

"Hehee, manusiawi lah ya Bro, kalau mengikuti nafsu angkara dan sifat sifat hasud di dalam diri ini, ya begitulah umumnya sifat orang kebanyakan, gemar berbantah-bantahan. Tapi, kalau kita introspeksi dan berusaha keras untuk mengendalikan diri terutama dengan banyak istighfar, lnsyaAllah pembangkangan demi pembangkangan itu tidak akan terjadi, kata kuncinya adalah merendahkan diri ini, ikhlas dihadapan ALLAH.

"Sebab manatahu ketersinggungan itu adalah proses awal dari datangnya hidayah ALLAH pada kita, jadi yang terbaik ialah selalu berbaik sangka kepada ALLAH dan berterimakasih kepada orang yang menyampaikan kebenaran itu kepada kita. Kita tersinggung karena boleh jadi  kita memang pernah "berdosa" di titik singgung itu, jadinya baper !."

"Lalu, bagaimana menurut pendapat Bro kalau ada orang orang yang "nyolot" protes pasca diceramahin, malah balik nyeramahin, memberikan tandingan atau kontra argumen, atau malah "mutung" pasca denger ceramah agama Bro ?."

"Biar ajalah Bro, jangan nge-ghibah, itu bukan urusan ente, urusan ente hanya sebatas penyampai dan pemberi peringatan, sama juga dengan para muballigh yang baik hati itu, segala perbuatan amar ma'ruf dan nahi munkar itu jelas pahalanya di hadapan ALLAH, ente ngga dituntut untuk berhasil di dua poros sekaligus, cukup satu poros saja, just one way ticket;  sampaikan lalu doakan. Dah itu ente ngopi aja, beres..tabur kebaikan sekarang, tuai pahalanya nanti.."

By the way,  satu hal yang ente perlu tahu adalah bahwa pembangkangan itulah sesungguhnya bibit kekufuran seseorang. Kekufuran itu ada dua jenis Bro ; "kufur administratif" yakni golongan yang jelas jelas tertera dalam identitas kependudukannya memilih untuk ada disitu. Tapi ada juga yang kufur substantif, katepe nya Islam, tapi mereka ini rajin melakukan aneka pembangkangan terhadap perintah ALLAH dan rasul-Nya, atasnama nafsu tempurung kosong, logika sempit dan rasionalitas semu.

Tugas ente ada di batas mengingatkan kaum yang memang mau di ingatkan, tidak lebih. Soal hidayah adalah mutlak urusan ALLAH. Ingat "la ikraha fiddiin", ngga ada pemaksaan dalam beragama, itu diktum ayat yang ente musti pegang, sangat prinsipil itu !."

"Tapi Bro, bagaimana kalau kita ini nanti dibilang orang sebagai kaum yang sok alim, sok tahu, sok suci, ngga punya tindakan nyata dan hanya pandai bersilat lidah saja ?"

"Inna lillahi wa Inna ilaihi Rojiun..., ngga usah terlalu dalem mikirnya bro ! anggap saja mereka sedang nyeramahin tema baru buat kita agar hidup ini ngga jumawa petantang petenteng, ngga asiklah  tinggal di rumah cermin, memangnya dunia ini cuman ente aja dimana-mana ?,  nanti jadi kaum pepesan kosong pula,  kurang piknik ente artinya, beres kan Bro ?"Yang penting dakwahi dulu diri sendiri, jangan pula ente sampe masuk jadi anggota legiun " the Jarkoni connections", iso ujar ora iso nglakoni...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun