Kata orang kamu itu cantik. Bukan hanya satu-dua orang yang berkata begitu. Banyak! Tapi, tetap aku tak menyukaimu. Masa bodoh bagiku berbeda pandangan dengan kebanyakan orang di kampungku. Hatiku tak bisa dibohongi. Sekali tak suka, ya tak suka. Titik!
Meskipun kini sifatmu berubah drastis. Pakaian yang kau kenakan serba tertutup. Layaknya ustazah pengisi ceramah mingguan di majlis taklim ibu-ibu. Kontras sekali dengan beberapa bulan yang lalu, saat ke mana kau pergi pasti berpakaian ketat dan pendek layaknya pakaian kurang bahan. Ketika berjalan sekarang, kau menundukkan kepala dan pelan. Bicara seperlunya dengan intonasi rendah.
Bukan baru sehari dua hari aku mengenalmu, Ami! Kau teman bermainku sejak kecil. Aku ingat betul, 180 derajat sifatmu berubah sepulangnya dari Jakarta. Padahal, sekampung juga tahu, bahwa namamu dari sejak lahir adalah Aminuddin Sumitro.