Kemampuan kognitif diperlakukan oleh si kecil dalam rangka mengembangkan pengetahuannya tentang apa yang si kecil lihat, dengar, raba, rasa ataupun cium melalui panca indera yang ia miliki. Di taman kanak-kanak pengembangan kognitif dikenal juga dengan istilah daya pikir. Yang merupakan potensi atau daya untuk memahami sesuatu yang bersifat aktivitas atau sesuatu.
Dalam hal ini, penulis memberikan metode untuk mengembangkan kognitif melalui bermain kontruksi dengan menggunakan Lego. Agar daya pikir si kecil dapat mengembangkan dan menciptakan ide-ide baru dengan penuh kreativitas.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan rohani dan jasmani.
Lego adalah alat permainan kontruksi yang merupakan pengembangan dari balok yang dapat dibentuk dan disusun menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan anak, seperti : mobil-mobilan, pesawat, rumah, ular dan lain-lain.
Yang dimaksud bermain kontruksi dengan menggunakan Lego disini adalah kegiatan bermain yang memberikan kebebasan kepada si kecil dalam membentuk dan menyusun menjadi suatu bentuk seperti apa yang dinginkan dalam memahami dan mengenal dengan warna dasar merah, kuning dan biru. Dan mengenal bentuk- bentuk geometri seperti segitiga, segiempat dan lingkaran, dan juga dapat menyusun Lego mulai dari bentuk yang terkecil ke yang lebih besar.
Peranan dalam bermain Lego terhadap pengembangan aspek kognitif ini sangat penting, karena ketika si kecil bermain Lego, ia akan mengamati susunan bentuk-bentuk dan warna-warnanya. Sehingga anak akan mempunyai daya pikir yang kreatif dan akan dapat memecahkan suatu masalah sederhana dalam menyusun bentuk-bentuk seperti apa yang diinginkan.