Mohon tunggu...
Ruhi Adilah
Ruhi Adilah Mohon Tunggu... Desainer - Hallo!! Selamat datang di halaman Kompasiana ku.

Jika aku tak bisa berkata, maka izinkanlah aku untuk menulis Temukan saya di Instagram @ruhifna__

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pesan dari Ayah

21 Oktober 2017   15:31 Diperbarui: 21 Oktober 2017   16:22 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: islalisa.com

Pulanglah nak.

Walau tak banyak yang akan kita bahas, tapi setidaknya itu sudah cukup untuk mengobati rasa rindu ini.

Rindu mendengarmu bercerita dengan semangat dan mata menyala. Rindu dengan isak tangis kekecewaanmu pada hal-hal yang tak kau sukai. Rindu akan canda tawamu yang selalu membuat aku tertawa. Rindu saat kamu merengek minta sesuatu yang kamu inginkan.

Kemarilah nak.

Ayah ingin bertanya kabar dan pengalamanmu sejak kamu jauh dari tempat kelahiranmu untuk mencari ilmu. Ayah juga ingin melihatmu tersipu malu saat ayah bilang, "Nak, tunjukkan dan ceritakan pada ayah, lelaki mana yang membuatmu jatuh cinta?

Jika memang ada lelaki yang membuatmu jatuh cinta, katakanlah pada ayah. Ayah dengan senang hati akan mendengarkan puja-pujianmu pada sosok lelaki itu.

Walaupun sebenarnya ayah tidak tahu ayah harus bersikap seperti apa agar kamu bisa bahagia. Mungkin ayah akan cemburu, karena malaikat kecil ayah kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik, hingga ayah takut kehilangan bahkan takut gadis cantikku jauh dariku, karena kini gadis cantikku telah jatuh cinta pada sosok pangeran yang iya puja-puji.

Sungguh, aku tidak pernah sanggup melepasmu untuk pergi jauh. Dulu waktu kamu masih kecil, melihatmu jatuh dan terluka saat bermain saja sudah membuatku pilu. Apalagi yang satu ini? Ayah mana yang sanggup melepas putrinya jauh berkelana?

Tapi inilah skenario Tuhan.

Kamu memang perlu mengenal kehidupan dan mandiri untuk mempersiapkan bekal baik di dunia maupun di akhirat.

Gadis cantik ayah tidak boleh lemah, gadis cantik ayah harus menjadi wanita yang tangguh dan cerdas. Setidaknya seperti ibumu. Sebab cantik saja tidak cukup. Sebab pandai bersolek bukan jaminan. Sebab jiwamu adalah keistimewaan. Maka, jagalah cantikmu hanya untuk suamimu seorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun