Mohon tunggu...
Rufus Christian
Rufus Christian Mohon Tunggu... Lainnya - Laki Tulen, Usia 20

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berbagai Cara Dilakukan Film "Danur" untuk Memasarkan Film Ini!

25 November 2020   22:05 Diperbarui: 25 November 2020   22:17 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film yang diangkat dari buku karya Risa Saraswati, "Danur", merupakan film layar lebar yang dapat dikatakan sukses pada tahun 2017. Sebanyak 2.735.896 orang menonton film ini (Kumparan, 2017).

"Danur" diakui sebagai film yang berdasar pada kisah nyata dari Risa Saraswati, dan digarap dengan ciamik oleh sutradara Awi Suryadi. Film yang menceritakan tentang seorang perempuan yang indigo dan mengalami kejadian supranatural bahkan memiliki teman "hantu" yang dikenal dengan Peter CS.

Terlepas dari kisah film yang unik namun tetap menampilkan suasana horror di dalamnya, film ini memiliki sisi ekonomi politik dalam proses distribusinya. Dari ketiga konsep teori ekonomi politik, yang akan dibahas kali ini ialah spasialisasi. Spasialisasi dalam pemasaran film Danur.

Spasialisasi adalah konsep yang membahas tentang seberapa jauh media mampu menyajikan produknya kepada khalayak dalam batasan ruang dan waktu 9Imran, 2015, hlm. 3). Jika dikaitkan dengan pemasaran yang dilakukan oleh film Danur, maka spasialisasi tertuju kepada media apa saja yang digunakan untuk memasarkan film Danur ke masyarakat.

Ada berbagai cara pemasaran yang dilakukan, seperti iklan di media sosial Youtube, menggunakan stand poster, bahkan hingga pemasaran dalam konten-konten di Youtube (berbeda dengan iklan Youtube).

Mungkin pemasaran yang cukup "mainstream" ialah penggunaan baliho dan poster "stand" yang dipasang di bioskop-bioskop atau tempat umum. Cara ini dinilai masih efektif walaupun konvensional. Ketika orang ingin menonton di bioskop, biasanya orang-orang akan melihat foto poster di baliho, atau tembok bioskop, atau stand poster yang berisikan film "coming soon".

Youtube sebagai platform media sosial dengan basis video sangatlah wajar jika menjadi platform untuk mengiklankan trailer film. Pada saat akan rilis di bioskkop, Danur memasang iklan di Youtube yang berisikan trailer film Danur. Langkah ini digunakan untuk menggapai pasar yang luas, terutama penonton Youtube di Indonesia agar mengetahui bahwa ada film horro berjudul Danur yang akan tayang di bioskop.

dokpri
dokpri
Cara kedua ialah masuk ke konten content creator Youtube. Salah satunya contohnya ketika di akun Youtube milik Raditya Dika. Ada konten di mana Prilly Latuconsina dan Raditya Dika me-react trailer dari film Danur. Dan pada bagian akhir terdapat ajakan untuk menonton film ini.

dokpri
dokpri
Namun, ada cara tidak biasa sekaligus aneh yang dilakukan oleh "Danur". Cara yang tidak biasa ini adalah dengan mengosongkan 5 kursi di bioskop saat premiere. Hal ini dilakukan untuk menyediakan tempat untuk Peter CS yang diakui sebagai sosok hantu nyata, teman Risa Saraswati. Secara tidak langsung, langkah ini menjadi langkah yang cukup unik untuk menggaet penonton untuk menonton film Danur.

DAFTAR PUSTAKA

Imran, H. A. (2015). Fenomena Perkembangan TIK, Strukturasi, Spasialisassi dan Media Cetak. Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, 5(2), 139-160.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun