Memiliki perbedaan dalam kata memungkinkan perbedaan makna atau fokus dari suatu frasa tertentu. Lalu, apa perbedaan dari Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia?
Jurnalisme Online
Didefinisikan sebagai aktivitas jurnalistik yang dilakukan secara online berbasis jaringan internet. Secara teknisnya, jurnalisme online diartikan sebagai jurnalisme (Jurnalisme siber, e-journalism, atau jurnalisme internet) yang diproduksi secara eksklusif untuk dihadirkan dan didistribusikan melalui World Wide Web sebagai elemen grafis internet.
Jurnalisme online adalah jurnalisme kontekstual, maksudnya ialah mengintegrasikan tiga fitur komunikasi, kemampuan multimedia berdasar platform digital, kualitas interaktif pada komunikasi online, dan fitur di datanya.
Terdapat dua domain yang membedakan jenis jurnalisme menurut Mark Deuze (2001)
a. Domain pertama
Editorial Conten : teks dibuat atau ditulis jurnalis.
Konektivitas Publik : komunikasi standar dari satu titik ke titik lain.
b. Domain kedua
Situs terbuka, yang memungkinkan pengguna untuk berkomentar, memposting, mendownload file dari situs. Dan situs terbuka dengan partisipatoris tertutup pengguna masih memungkinkan berpartisipasi namun terdapat kontrol dari editorial yang sifatnya ketat.
Empat jenis jurnalisme online menurut Mark Deuze:
a. Mainstream News Site
Editorial domain secara total. Partisipatorisnya tertutup. Contoh, CNN, BBC, MSNBC. Untuk yang lokal seperti detik.com atau kompas.com
b. Index Category Sites
Seringkali berkaitan dengan search engines,perusahaan riset pemasaran atau agensi. Jurnalisme online manawarkan link ke situs-situs berita dalam World Wide Web. Partisipatoris cenderung terbuka.
c. Meta Comment Site
Isi dalam situs adalah berita atau isu ringan.
d. Share Discussion Sites
Menyediakan platform untuk berdiskusi. Dianggap sebagai situs yang menjadi sarana bertukar ide, cerita, dan sebagainya.
Jurnalisme Multimedia
Jurnalisme multimedia belum didefinisikan secara jelas, namun New York-based media organization sudah tidak menggunakan kata multimedia dan menggunakan istilah video dan interaktif.
Interaktif di sini merujuk pada kegiatan data reporting, database applications, dan aplikasi lain yang membantuk mendeskripsikan sesuatu yang ingin disampaikan.
Â
Multimedia sendiri memiliki arti banyak media (media dapat diartikan seperti teks, foto, video, audio, gambar, dan lain-lain). Multimedia merupakan kombinasi tiga jenis media. Secara rinci, multimedia merupakan kombinasi dari teks, foto, audio, video, grafik, interaktivitas yang disajikan dalam web dengan format non-linear. Dengan multimedia pesan dapat menjadi informatif dan menarik.
Dahlgren (1996) mendefinisikan multimedia sebagai fitur media khusus yang tersusun secara institusional, gabungan dari atribut teknis dan organisasi. Dan kompetensi budaya dari pengguna, yang memiliki dampak pada yang dipresentesikan di media.
Tahapan jurnalisme media dari tahapan awal hingga tahapan maju:
- Jurnalis cetak berdiri depan kamera untuk menghadirkan aspek berita untuk media TV.
- Galeri (slideshow) gambar yang dibuat jurnalis foto untuk website media.
- Berita pedek atau summary yang ditulis reporter media cetak, siaran, atau online.
- Proyek gabungan antar media yang berbeda untuk mengumpulkan, mengedit, dan menyajikan berita dalam berbagai format.
- Redaksi multimedia yang terintegrasi penuh oleh kelompok jurnalis dari cetak, siaran, dan online bergabung untuk mengumpulkan informasi, menggali data, merencanakan paket berita untuk didistribusikan.
Dan dari tahap-tahap diatas, merujuk pada suatu langkah, yaitu konvergensi media.
Lalu apa perbedaannya?
Perbedaan yang tampak pada Jurnalisme online dan Jurnalisme multimedia terlihat pada fokusnya. Jurnalisme online lebih berfokus pada media yang menggunakan kehadiran internet dan new media untuk menyampaikan informasi atau pun berita dengan berbagai bentuk partisipatorisnya di website mereka.Â
Akan tetapi, Jurnalisme multimedia memiliki fokus kepada bentuk dari informasi, yaitu berbentuk multimedia, dengan minimal mencangkup tiga aspek dari aspek multimedia (teks, foto, audio, video, grafik, dan interaktivitas). Namun, dengan aspek multimedia, memungkinkan juga pembahasan serta alur dari jurnalisme multimedia adalah memasuki platform digital.