Mohon tunggu...
Dunia Pendidik Modern
Dunia Pendidik Modern Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Pendidik

Saya adalah seorang pendidik yang fakir ilmu. Saya akan sangat senang mempelajari hal baru di dunia pendidikan untuk membuat murid-murid Indonesia merdeka dengan ilmunya. Murid Indonesia akan percaya diri dengan menginisiasi perubahan baik untuk negeri ini. Dan saya ingin berbagi banyak hal yang bisaa jadi dapat menginspirasi pendidik lain, bisa jadi untuk di tiru oleh pendidik lain, atau bisa jadi untuk diberikan kritik dan saran oleh pendidik lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ku Abadikan Mendung Menjadi Senyumanmu

20 Maret 2023   15:31 Diperbarui: 20 Maret 2023   15:40 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit dan awan pekat yang menggelayut. Aku jadi ingat karung cokelat Handoko yang seperti awan mendung itu.

Penuh.

Pasti sebentar lagi hujan deras.

***

Tiap pagi-pagi hujan, aku malas pergi ke sekolah. Kamar sengaja ku kunci, pura-pura tidak dengar ketika Ibu menggedor pintu keras-keras dan tentu saja sambil ngomel. Ku tutup telinga dengan bantal erat-erat sampai tak terasa setengah hari hujan itu terlewat dengan tidur lagi. Aku bangun karena lapar. Bergegas ke meja makan, membuka tudung saji dan memakan tempe goreng yang dingin seperti hari ini.

"Ya Allah Le.. sarung mung nggo krodongan, ora mangkat Jumatan!!" Ibu ngomel lagi, segera kupeluk dan kuciumi pipinya. Biasanya kalau sudah begitu pasti ngomelnya berhenti. Benar saja Ibu jadi malas melanjutkan ngomel-ngomelnya, dan aku senang.

"Tadi bu gurumu kesini Rul. Bu Asri. Katanya kamu suruh ikut lomba cerpen."

"Oh.."

Ibu cepat menabokku gemas, "Lha kok cuma 'oh'?! piye tow cah iki"

Aku hanya tersenyum sambil mengambil satu lagi tempe goreng dan meninggalkan ibu yang kalau tidak kutinggal pasti mau ngomel lagi. Sayang sekali tidak ketemu Bu Asri tadi. Pasti asik kalau bisa mendapat senyum manis Bu Asri yang merayu untuk ikut lomba.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun