Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kekalahan Spanyol Membuat Tim Eropa Harus Menunggu Hingga Paris 2024

9 Agustus 2021   09:04 Diperbarui: 9 Agustus 2021   09:29 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Brasil (sport.detik.com)

Stadion Internasional Yokohama memiliki arti yang khusus bagi Brasil. Di stadion berkapasitas 72.000 penonton itu Brasil mencetak sejarah dunia.

19 tahun lalu, Selecao (julukan Timnas sepakbola Brasil) keluar menjadi juara dunia dari Piala Dunia 2002 Korea-Jepang. 

Di final pada saat itu, Brasil menang atas Jerman dengan skor 2-0. Kedua gol pada saat itu diborong oleh legendaris Ronaldo Nazario.

Dan kini, masih di stadion yang sama, pada Sabtu (7/8/2021) malam WIB Selecao juga juara setelah di final mengalahkan Spanyol dengan skor 2-1. Olimpiade Tokyo 2020.

Di menit ke 38 Richarlison gagal menjalankan tugasnya sebagai eksekutor penalti. Bolanya melambung di atas mistar gawang.

Brasil unggul lebih dulu di injury time babak pertama lewat Matheus Cunha yang memanfaatkan umpan lambung dari Dani Alves.

Mikel Oyarzabal menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke 62.

Hingga waktu normal usai, skor masih 1-1.

Brasil mencetak gol keduanya di menit ke 107 lewat Matheus Cunha dari dalam kotak penalti.

Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang singkat, setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap bertahan milik Brasil.

Dengan kemenangan itu, maka Brasil berhasil mempertahankan gelar yang diraihnya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Dalam lima puluh tahun terakhir, hanya ada dua negara yang berhasil mempertahankan gelar medali emas nya dua kali berturut-turut, selain Brasil (2016 dan 2020) adalah Jerman di 2004 dan 2008.

Namun jika dirunut lagi ke belakang, ada tiga negara lain yang mengukir yang sama, yaitu Hungaria (1964-1968), Inggris Raya (1808-1912), dan Uruguay (1924-1928).

Dalam lima tahun tahun terakhir, hanya Brasil lah yang berhasil membawa pulang medali Olimpiade empat edisi berturut-turut. Yaitu yaitu perunggu (2008), perak (2012), dan 2 emas (2016 dan 2020).

Brasil lebih baik dari Yugoslavia yang mendapatkan medali di empat edisi Olimpiade berturut-turut, yaitu kurun 1948-1960. Yugoslavia mendapatkan 1 emas dan 3 perak.

Di fase penyisihan tim asuhan Andre Jardine itu tak terkalahkan dan menjadi juara Grup D. Mereka pada saat itu mencetak 7 gol.

Di perempatfinal Dani Alves dkk menyingkirkan Mesir dengan skor 1-0. Sedangkan di semifinal Selecao menang 4-1 atas Meksiko.

Brasil juga mencatat rekor lainnya, yaitu pemain mereka, Richarlison, menjadi top skorer sepakbola putra Olimpiade Tokyo 2020 dengan 5 gol.

Usai laga, pelatih Spanyol Luis de la Fuente menyatakan tetap bangga kendati gagal meraih medali emas untuk kedua kalinya. Spanyol mendapatkan medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.

Terakhir kali "La Rojita" membawa pulang medali adalah dari Olimpiade Sydney 2000. Perak.

Sebagai catatan, Spanyol merupakan tim Eropa terakhir yang meraih prestasi terbaik di Olimpiade, yaitu 29 tahun lalu. 

"Semua pemain sudah membuat sejarah," kata La Fuente. Kekalahan Spanyol setidaknya membuat tim Eropa harus menunggu hingga Paris 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun