Republik Demokratik Timor Leste (dahulu Timor Timur) adalah sebuah wilayah yang berbatasan dengan propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Timor Leste memiliki hubungan sejarah yang panjang salah satunya dengan Indonesia, selain Portugis yang menjajah mereka sejak abad ke 16.
Setelah kelompok Fretilin menyatakan kemerdekaan Timor Timur dari Portugis pada 28 Nopember 1975, milisi Indonesia memasuki wilayah itu 9 hari kemudian dengan maksud invasi.
Indonesia mengklaim jika "Si Anak Hilang" (julukan yang diberikan mantan Presiden Soeharto kepada Timor Timur) adalah bagian propinsinya yang ke 27.
Oleh karenanya, Presiden Soeharto melarang penggunaan bahasa Portugis yang biasanya digunakan penduduk Timor Timur. Soeharto menanamkan Bahasa Indonesia kepada penduduk Timor Timur.
Bahasa Indonesia dipelajari di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi di sana.
Pada tanggal 30 Agustus 1999 diadakan referendum yang disponsori PBB. Hasilnya hampir 80 persen penduduk Timor Timur ingin berdiri sendiri. Sedangkan sisanya tetap ingin menjadi bagian dari NKRI.
Nama Timor Timur berubah menjadi Timor Leste setelah negara itu resmi diakui sebagai sebuah negara pada 20 Mei 2002.
Kini dua puluh tahun sudah, Timor Leste merdeka. Pertanyaannya adalah apakah Bahasa Indonesia masih dikenal oleh penduduk di sana?
Pasalnya setelah resmi menjadi negara pada 20 Mei 2002 seperti yang disebutkan di atas, pemerintah di sana menetapkan bahasa Portugis dan bahasa Tetun sebagai bahasa resmi di Timor Leste.