Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Uniknya Banten, Satu Wilayah dengan 3 Bahasa Daerah

18 Juni 2021   11:07 Diperbarui: 18 Juni 2021   11:18 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wilayah Banten yang unik (ekonomi.bisnis.com)

"Ada 3 bahasa yang digunakan di wilayah kami. Yaitu bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan bahasa Betawi," kata Halimi.

Apakah bahasa ibu bagi penduduk Banten ini?

Halimi mengatakan umumnya bahasa ibu yang digunakan penduduk di wilayahnya adalah bahasa Sunda. Hal tersebut dapat dimaklumi.

Karena dulunya wilayah kelahiran Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin ini adalah bagian dari propinsi Jawa Barat yang berbicara bahasa Sunda.

Namun berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000, Banten berpisah dari Jawa Barat dan menjadi propinsi Banten, dengan ibukotanya Serang.

Bahasa Jawa digunakan oleh keturunan Jawa yang bermigrasi ke wilayah ini, terutama di Serang dan Cilegon.

Sedangkan bahasa Betawi digunakan di Tangerang. Kota atau Tangerang Selatan.

Dapat dimaklumi, karena secara geografis wilayah ini berdekatan dengan DKI Jakarta.

Halimi mengatakan pihaknya pernah mengadakan penelitian di Kampung Cikoneng, Kabupaten Anyer. Di sana didapatkan dalam satu kampung dituturkan bahasa Sunda yang campur baur dengan bahasa Lampung.

Senada dengan pendapat saya, Halimi juga mengatakan bahwa bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan untuk pergaulan dalam suatu daerah (wilayah). Sedangkan bahasa ibu adalah bahasa yang pertama-tama dikuasai dalam keluarga.

Dari sejumlah orang yang mengalami sendiri, konon dikatakan dialek bahasa Jawa Banten dengan bahasa Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini adalah berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun