Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biografi Mochtar Kusumaatmadja, Dipecat Soekarno, Jadi Ujung Tombak Soeharto

7 Juni 2021   09:04 Diperbarui: 7 Juni 2021   09:14 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan menteri era Soeharto, Mochtar Kusumaatmadja meninggal dunia dalam usia 92 tahun (news.detik.com)


Kabar duka menyelimuti minggu cerah. Mantan Menteri Luar Negeri era Soeharto, Mochtar Kusumaatmadja telah berpulang ke Rahmatullah pada hari Minggu, 6 Juni 2021, pukul 09.00 pagi WIB, dalam usianya yang ke 92 tahun.

Selain menjadi Menteri Luar Negeri kurun 1978 hingga 1988, pria kelahiran Jakarta, 17 Pebruari 1929 itu menduduki jabatan di era Soeharto lainnya, yaitu Menteri Kehakiman kurun waktu 1974 hingga 1978.

Pria penggemar catur ini memulai karier diplomasinya pada usianya yang ke 29 tahun.

Kendati dikenal memiliki kemampuan berpikir cepat namun lugas ini, Mochtar Kusumaatmadja juga dikenal suka berkelakar dengan maksud untuk meredakan situasi tegang dalam kondisi perundingan yang yang sangat serius.

Menguasai ranah ilmu hukum, salah satu spesialisasi yang paling banyak melibatkan hidupnya adalah hal hukum laut internasional.

Kurun 1958-1961 Indonesia juga diwakili Mochtar Kusumaatmadja pada Sidang PBB tentang Hukum Laut di Tokyo, Colombo, dan Jenewa.

Guru Besar dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung ini  ini sangat berperan besar soal hukum batas teritorial laut, salah satunya perundingan dengan negara-negara tetangga.

Alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1955) itu kerap menunjukkan kecepatan dan ketajaman cara berpikirnya. Namun karenanya hal tersebut menjadi Boomerang bagi suami dari Siti Hadidjah itu.

Mochtar Kusumaatmadja berani mengkritik Soekarno terkait manifesto politik yang dilontarkan oleh Presiden pertama RI tersebut.

Pada tahun 1962, Mochtar Kusumaatmadja didemo oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) karena Mochtar dianggap anti Manipol Usdek.

Terkait hal tersebut Mochtar mengatakan jika tokoh India Jawaharlal Nehru lebih berpengalaman daripada Soekarno. Ternyata aksi unjuk rasa GMNI itu sampai ke telinga Soekarno yang saat itu sedang berada di Tokyo, Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun