Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Fakta Unik Cianjur, dari Beras Pandan Wangi hingga Terowongan Tertua di Indonesia

3 Mei 2021   10:05 Diperbarui: 3 Mei 2021   10:35 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terowongan Lampegan (kabarpenumpang.com)

6. Situs megalitikum tertua di dunia

Kesenian Ngarak Posong ini dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang berpasangan dengan diiringi lagu tradisional Sunda sembari masing-masing memegang posong (alat penangkap belut).

Hal tersebut dilakukan sebagai kegembiraan dan rasa syukur atas panen belut yang telah menunjang perekonomian masyarakat.

Terowongan Lampegan dengan panjang 686 meter dan jadi sejak tahun 1882 itu adalah terowongan kereta tertua yang ada di Indonesia sampai saat ini.

Pemerintah Hindia-Belanda mengalami kesulitan membangun terowongan kereta api yang menghubungkan Cianjur dan Sukabumi itu karena harus melubangi bukit yang ada di wilayah itu dan dilakukan dengan cara penggalian, perataan, bahkan dibom.

Cianjur juga menjadi salah satu kota yang dijuluki sebagai Kota Santri.

Di sana ada tradisi yang disebut dengan ngaos. Ngaos dalam Bahasa Indonesia artinya mengaji.

Konon Cianjur yang agamis itu sudah dimulai sejak tahun 1677 yang mana pada saat itu Kota Tauco ini dibangun oleh para santri dan ulama yang menyebarkan agama Islam.

Di Cianjur ada candi?

Di Kota Tauco ini ada candi yang mirip dengan candi Borobudur di Jawa Tengah yang tersohor, namanya candi Tridharma. Disebut candi karena bentuknya seperti candi Borobudur, akan tetapi candi tersebut lebih berfungsi sebagai vihara, tempat peribadatan bagi mereka yang beragama Buddha.

Candi Tridharma didirikan pada tahun 1995 dengan maksud sebagai tempat peribadatan umat Buddha. Namun pembangunannya harus dihentikan pada tahun 2000 karena memiliki masalah soal perijinannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun