Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Indonesia Tidak Lagi Diajarkan di Timor Leste, tapi Rakyat Bisa Berbahasa karena Ini

15 Maret 2021   11:06 Diperbarui: 15 Maret 2021   11:12 4215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak Timor Leste (kupang.tribunnews.com)


Mantan Presiden RI ke 2 Soeharto sempat menjuluki Timor Leste (dahulu Timor Timur) dengan sebutan "Si Anak Hilang". Sebutan itu merujuk karena di saat hampir seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh Belanda, namun negara "terjepit" ini justru diduduki oleh Portugis sejak abad ke 16.

Seharusnya jika mereka dikuasai oleh Portugis, mereka berbicara Bahasa Portugis. Namun justru kini Bahasa Portugis nyaris tak terdengar di Bumi Lorosae.

Setelah berdiri sendiri, pemerintah menetapkan dua bahasa, yaitu Bahasa Portugis dan Bahasa Tetun (bahasa lokal setempat) sebagai bahasa resmi negara. 

Menyusul kemudian Bahasa Indonesia ditetapkan dalam konstitusi negara Bumi Lorosae Pasal 159 sebagai bahasa kerja (working language).

Presiden Susilo Bambang Yudoyono menyatakan jika pemerintah Indonesia menyambut baik ditetapkannya Bahasa Indonesia ini sebagai bahasa kerja di Timor Leste dalam kesempatan menerima lawatan Perdana Menteri Timor Leste Ramos Horta ke Jakarta pada tahun 2007 lalu.

Reuters mengatakan, Bahasa Portugis nyaris tidak terdengar dituturkan di jalan-jalan di negara muda ini.

Seperti diketahui setelah referendum yang disponsori PBB tanggal 30 Agustus 1999, hanya sekitar 21 persen yang ingin bergabung dengan NKRI, sisanya rakyat Timor Timur ingin merdeka dari Indonesia.

Timor Timur resmi menjadi sebuah negara pada 20 Mei 2002 dan diterima menjadi anggota ASEAN pada tahun 2011, yang pada saat itu Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara itu dipimpin oleh Indonesia.

Reuters menambahkan, hanya 5 persen saja dari populasi Timor Leste yang bertutur bahasa Eropa.

Bahasa Portugis digunakan hanya oleh orang-orang tua dan elit politik yang dididik dari suasana kolonialisme Portugis dulu.

Bahasa Indonesia ternyata menjadi lingua franca. Kendati pemerintah di sana mendorong Bahasa Portugis sebagai salah satu bahasa resmi, akan tetapi Bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pengantar utama di sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi. Begitu juga dengan bahasa Tetun dan bahasa nasional lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun