Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sama-sama Beralkohol, Mengapa Bir Haram dan Tape Halal?

3 Maret 2021   09:04 Diperbarui: 3 Maret 2021   15:56 2518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peuyeum hideung/tape ketan hitam (womantalk.com)

Beberapa waktu yang lalu ada fenomena yang menarik ditemukan tentang kaitan antara alkohol, kesehatan, dan hukum haram.

Mengapa Minol bir yang mengandung alkohol 0-3 persen diharamkan, sedangkan tapai yang dibuat dari proses fermentasi tidak diharamkan ? Padahal tapai kandungan alkoholnya 7-10 persen, jauh lebih banyak dari bir.

Dr. Anton Apriantono, mantan menteri di era Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus juga staf pengajar di Institut Pertanian Bogor (IPB) mencoba menjelaskannya.

Menurutnya, kadar alkohol dalam tapai ini bervariasi dan terus bertambah seiring dengan bertambahnya hari.

Dicapnya haram atau halalnya suatu makanan atau minuman suatu produk tidak ada hubungannya dengan kandungan alkoholnya. Akan tetapi bergantung makanan atau minuman itu berdampak memabukkan atau tidak.

Apakah ada ayat di dalam Al Qur'an yang menyebutkan alkohol itu haram?

Di artikel, tidak ada ayatnya di dalam Al Qur'an yang mengharamkan alkohol. Namun ada pengharaman terkait sesuatu makanan atau minuman yang memabukkan.

Menurut mereka, dalam jaman nabi tidak ada apa yang dinamakan dengan alkohol.

Selain tapai, banyak lagi makanan lainnya yang mengandung alkohol, seperti cempedak, nangka, sirsak, dan durian. Apakah makanan-makanan itu diharamkan?

Artikel itu juga menyebutkan, kendati demikian, beberapa ulama menganjurkan jika hendak makan tapai, sebaiknya airnya dibuang dulu.

Peuyeum ini bisa berbentuk putih lembek, bisa juga juga peuyeum hideung (tapai hitam).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun