Setelah Timor Timur merdeka, Bahasa Indonesia belumlah pudar. Selain sebagai bahasa pergaulan, Bahasa Indonesia juga masih kental lantaran mereka sering mendengarkan siaran-siaran televisi Indonesia di sana yang ditangkap lewat TV berbayar.
Konon, warga Timor Leste juga lebih menyukai sinetron-sinetron dan film berbahasa Indonesia ketimbang Portugis.
Selain itu mereka juga mendengarkan lagu-lagu dan berita-berita dari stasiun televisi Indonesia.
Sebenarnya Timor Timur sangat dimanjakan oleh Presiden RI ke 2 Soeharto. Banyak infrastruktur dibangun, seperti jalan, sekolah, bandara dan juga Patung Kristus Raja (Cristo Rei). Cristo Rei ini merupakan patung ke 2 tertinggi di dunia (27 meter) yang melambangkan jika Timor Timur adalah NKRI ke 27.
Pemenang Nobel Perdamaian Pastor Ximenes Belo menyatakan sebenarnya rakyat Timor Leste sangat sulit untuk melupakan jasa-jasa Soeharto. Sayang, Bumi Lorosae lepas dari genggaman.