Pada bulan April 1999 terjadi penyerangan terhadap rumah seorang pahlawan kemerdekaan Timor Timur, Manuel Carrascalao, dan serta merta mengakibatkan terbunuhnya ratusan orang. Gutteres pun dituduh terlibat dalam peristiwa itu.
Eurico Guterres yang menjadi buruan internasional lantas berhasil ditahan, namun kini Guterres sudah melewati masa hukumannya itu.
Dalam penghargaan yang diserahkan secara simbolis seperti yang disebutkan di atas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan penghargaan ini diberikan kepada mereka yang sudah mengabdi demi bangsa dan negara.
Penghargaan ini dilakukan di Gedung Kementerian Pertahanan di Jakarta sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang menegakkan serta mempertahankan NKRI.
Timor Timur sendiri resmi menjadi sebuah negara pada tanggal 20 Mei 2002. Namanya lantas berubah menjadi Timor Leste (dari Bahasa Portugis).
Mimpi mereka menjadi sebuah negara dalam perjalanannya sebagian telah terwujud. Timor Leste diterima menjadi anggota ASEAN yang ke 11. Pada saat itu Indonesia menjadi pimpinan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara ini.
Mereka yang pro Indonesia itu pun memutuskan untuk berdomisili di Indonesia paska segala sesuatunya selesai. Prabowo Subianto sendiri digadang-gadang sebagai sosok yang memiliki rekam jejak di Timor Timur.
Prabowo tergabung dalam Tim Operasi Seroja yang menganeksasi Timor Timur pada 1975.
24 tahun diduduki Indonesia, setidaknya bahasa Indonesia berpengaruh di Bumi Lorosae. Sampai saat ini pun ada empat bahasa yang digunakan di Timor Leste. Yaitu Bahasa Portugis, Bahasa Inggris, Bahasa Tetun (bahasa lokal setempat), dan Bahasa Indonesia.
Bahasa Portugis dipergunakan untuk pemerintahan. Bahasa Tetun untuk percakapan sehari-hari. Sedangkan Bahasa Indonesia digunakan untuk pergaulan.
Rekam jejak Bahasa Indonesia tertancap di Bumi Lorosae tentunya dapat dimengerti. Setelah diklaim sebagai propinsi Indonesia yang ke 27, Bahasa Indonesia diajarkan di sekolah-sekolah di sana.
