Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manfaatkan Momen Tahun Baru, Bulatkan Tekad untuk "Move On"!

11 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 11 Januari 2021   09:46 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Move on (hipwee.com)

Kemampuan untuk bangkit atau move on ini adalah keyakinan kalau semua yang terjadi itu adalah ada dalam rencanaNya. Jika Anda melihat ada sesuatu yang baik dari kegagalan itu, maka itu akan menolong kita untuk dapat menerimanya.

Sedangkan bagi mereka yang sulit berdamai dengan kegagalan masa lalu adalah karena trauma yang dialami mereka cukup berat. Hal tersebut mengakibatkan mereka menjadi murung, tertekan, pemarah, dan pencemas.

Dalam hal tersebut dibutuhkan pemahaman jika apa yang terjadi di masa lalu itu adalah merupakan bagian dari perjalanan hidup.

Kedewasaan itu penting agar mereka tidak terjebak dalam bayang-bayang masa lalu.

Barangkali Anda pernah mengalami hal ini. Bahwa kegagalan masa lalu memanglah menyakitkan, seperti luka yang sangat pedih. Akan tetapi setelahnya luka itu berangsur-angsur mulai pulih, bahkan Anda sudah melupakan apa yang terjadi di masa lalu itu.

Hal tersebut diamini oleh Erin. Menurut Erin, lihatlah kepedihan masa lalu itu seperti luka saat kita terjatuh. Luka yang masih baru masih terasa perih jika disentuh, akan tetapi lama kelamaan luka itu menjadi nyaman ketika disentuh lagi.

"Jadikan masa lalu sebagai pelajaran hidup agar dapat move on dan meneruskan hidup," kata Erin.

Sama dengan pepatah ya? Ambil hikmahnya dari kejadian masa lalu.

Sadarilah apa yang terjadi di masa lalu adalah sebagai bagian dari suatu proses untuk menuju pembentukan kepribadian yang tangguh dan bahkan menjadi lebih baik. Maka dengan demikian kita dapat berdamai dengan masa lalu.

"Jangan lupa berdoa kepada-Nya agar Dia memberikan yang terbaik kepada kita," kata Fina.

Dulu pernah terbaca ada seorang calon penulis. Beberapa kali tulisan yang dikirimkan ke suatu majalah ditolak redaksi. Si calon penulis sempat trauma. Namun dia berhasil melupakan lukanya dan move on. Pada akhirnya, tulisan pertamanya diterima dan tayang di majalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun