Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warga Dusun Ini Pantang Tidur Beralaskan Kasur karena Sumpah Pengikut Diponegoro, Mitos?

9 Desember 2020   10:05 Diperbarui: 9 Desember 2020   11:33 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Dusun Kasuran (m jpnn.com)


Untuk tidur nikmat seseorang biasanya menggunakan tempat tidur yang beralaskan kasur yang dijejali kapas, secara sederhananya.

Namun anehnya, ada kisah menarik yang sudah diwariskan sejak lama di DIY Yogyakarta, atau pun tepatnya di Dusun Kasuran Wetan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman.

Warga dusun di lokasi tersebut di atas, mempunyai pantangan untuk tidak boleh tidur beralaskan kasur, atau tempat tidur lainnya yang dialasi kapas.

Konon jika pantangan itu dilanggar, akan timbul malapetaka bagi pelakunya.

Sumber menyebutkan kisah ini berawal dari sepasang suami-isteri yang bernama Kyai Kasur dan Nyai Kasur yang berbeda pendapat saat terjadi Perang Diponegoro.

Perbedaan pendapat itu terjadi karena Kyai Kasur berkeras ingin ikut berperang untuk Pangeran Diponegoro, sedangkan Nyai Kasur melarangnya.

Perbedaan pendapat itu menyebabkan mereka akhirnya berpisah satu sama lain. Di saat berpisah itu mereka membuat sumpah dan janji. Sumpah dan perjanjian itu salah satunya adalah melarang warga yang bermukim di Dusun Kasuran itu untuk tidur beralaskan kasur atau yang beralaskan kapas sebelum tercapainya cita-cita Pangeran Diponegoro. 

Dengan tidak tidur di kasur, maka kenyamanan tidur itu pun tidak dapat dinikmati tentunya.

Dalam sejarah, orang lebih mengenal nama Pangeran Diponegoro, nama asli pahlawan nasional kelahiran Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 Nopember 1785 itu adalah Pangeran Harya Dipanegara.

Perang Diponegoro yang berkobar antara 1825 - 1830 disebut juga dengan Perang Babad Jawa.

Diponegoro dan Perang Babad Jawa menjadi legendaris. Perang Diponegoro digadang-gadang sebagai perang dengan korban yang paling banyak menelan korban di antara perang-perang lainnya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun