Sembari mengingatkan agar Presiden Jokowi waspada terhadap gerak-gerik oposisi HRS. HRS ini pengikutnya sangat loyal dan banyak. Namanya saja FPI (Front Pembela Islam) yang berada di rumah sendiri. Di tengah-tengah bangsa yang penduduk Islamnya terbesar di dunia.
Orang kuat Indonesia, Prabowo Subianto, juga sebenarnya kolega dari HRS. Bahkan HRS merupakan pendukung utama pasangan Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres tahun 2019 lalu.
Akan tetapi Prabowo Subianto memang tidak terdengar suaranya terkait kedatangan Habib Rizieq Shihab kembali ke Indonesia. Apa pasal?
Padahal sebelumnya, Prabowo pernah berjanji, jika dia terpilih menjadi Presiden pada kontestasi politik tahun lalu, dia akan menyambut kedatangan HRS di Bandara.
Akan tetapi pada 10 Nopember lalu, Prabowo Subianto tidak terlihat di antara para petinggi yang menyambut Sang Raja.
Ini dapat dimengerti. Karena Prabowo kini sudah menjadi petinggi di kabinet Jokowi yaitu sebagai orang nomor satu di Kementerian Pertahanan. Apa kata dunia jika Prabowo ikut menyambut?
Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono, mengatakan Prabowo takut dicopot jabatannya atau di reshuffle oleh Jokowi jika berani menjemput HRS.
Kembali ke Hadi Tjahjono.
Hadi Tjahjono mengatakan tidak boleh ada musuh yang "enak-enak" saja. Apalagi musuh itu mengancam negara.
"Jangan sampai kita biarkan persatuan dan kesatuan menjadi kabur oleh ambisi dan provokasi yang dibungkus dengan berbagai identitas, tidak satu pun musuh yang boleh dibiarkan, terlebih melakukan ancaman dan gangguan terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia" katanya.
Dari Gedung DPR RI, anggota Komisi I dari Fraksi NasDem, Willy Aditya, turut mendukung keputusan pihak TNI yang memberikan sanksi kepada prajuritnya yang menyambut HRS.