Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Susy Susanti Terpilih Menjadi Salah Satu Kandidat Peraih GOAT

18 Oktober 2020   10:02 Diperbarui: 18 Oktober 2020   15:43 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susy Susanti (cnnindonesia.com)


Di kancah bulutangkis dunia, siapa yang tak kenal dengan yang satu ini?

Mendengar nama Susy Susanti, orang sudah langsung ingat Indonesia. Susy Susanti, kelahiran Tasikmalaya, 11 Pebruari 1971 (49) ini adalah legenda bulutangkis Indonesia dan dunia.

Isteri dari Alan Budikusuma ini terpilih menjadi salah satu kandidat GOAT (Greatest Of All Time) atau jika dimaksudkan terbesar sepanjang sejarah, mampukah Susy juara?

Pemilihan GOAT itu dilakukan lewat voting di akun resmi Olimpiade untuk mengetahui siapakah atlet bulutangkis terbesar sepanjang waktu di sektor tunggal putri.

Selain Susy, kandidat tiga pebulutangkis lainnya adalah Zhang Ning asal Cina, Bang Soo-hyun asal Korea Selatan, dan Carolina Marin asal Spanyol (satu-satunya wakil Eropa).

Prestasi paling fenomenal diraih Susy ketika mengantongi medali emas dari Olimpiade Barcelona 1992. Medali yang diraih Susy ini pertama kalinya medali yang diraih Indonesia dari Olimpiade sejak keikutsertaan pertama kalinya di Olimpiade 1952 Helsinki.

Beberapa saja dari sekian banyak prestasi yang diraih Susy dapat disebutkan selain medali emas Olimpiade Barcelona 1992, antara lain medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996, Juara All England empat kali dan satu finalis, dan juara dunia.

Di beregu, Susy juga menorehkan prestasi di Piala Uber dan Piala Sudirman.

Sedangkan Bang Soo-hyun (kelahiran Seoul, 13 September 1972) meraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992 (kalah dari Susy di final), dan medali emas Olimpiade Atlanta 1996. Susy Susanti dan Bang Soo-hyun memang dianggap selalu bersaing ketika itu.

Zhang Ning (kelahiran Jinzhou, 19 Mei 1975) menjadi kandidat karena prestasinya menjadi dua kali juara Olimpiade berturut-turut, yaitu Athena 2004 dan Beijing 2008. Juga juara di Kejuaraan Dunia BWF 2003.

Carolina Marin (kelahiran Huelva, 15 Juni 1993) menggaet emas dari Olimpiade musim panas Rio De Janeiro Brasil 2016 dan tiga emas dari Kejuaraan Dunia di Copenhagen (2014), Jakarta (2015), dan Nanjing (2018).

Kisah menyentuh Susy ini dapat dicerna ketika Susy menang di final Olimpiade Barcelona 1992 dan itulah medali sekaligus emas pertama untuk Indonesia. Dalam hitungan jam kemudian, Alan Budikusuma juga mempersembahkan medali emas, medali emas kedua buat Indonesia.

Saat itu Susy dan Alan berstatus pacaran. Setelah itu mereka mengikat tali keluarga dan dikaruniai tiga orang anak. Media internasional menyebutnya "pengantin emas Olimpiade". 

Susy Susanti kini menjabat Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI.

Mampukah Susy juara GOAT ini, kita nantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun