Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Marissa Hutabarat, Diaspora Indonesia di AS Terpilih Jadi Hakim

21 September 2020   10:02 Diperbarui: 21 September 2020   10:04 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marissa Hutabarat (liputan6.com)

Lewis mendapatkan 11.657 suara, sedangkan Marissa 60 persennya yaitu 17.579 suara.

Dalam kampanyenya, Marissa menggunakan slogan "hakim rakyat". Selain menggunakan slogan "hakim rakyat", faktor lain yang memenangkan Marissa, tak tanggung-tanggung, adalah adanya pikatan dari Joe Biden, calon presiden AS dari Partai Demokrat.

Dalam masa kampanye, Marissa memang mengajak Joe Biden (Wakil Presiden pendamping Barack Obama) untuk mendulang suara dari warga setempat.

Joe Biden dari Partai Demokrat akan bertarung dengan Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan Presiden pada 3 Nopember 2020 mendatang. Siapakah yang bakal menempati Gedung Putih selama empat tahun?

Seusai terpilih, dia mengucapkan terimakasih nya kepada para pendukungnya sehingga menjadi salah satu pejabat penting di salah satu negara bagian Amerika Serikat itu.

Thank you so much for placing you trust and confidence in me ......

"Pemungutan suara itu dilaksanakan pada 15 Agustus 2020 lalu," kata VOA Indonesia.

Marissa melepaskan bahasa Indonesia yang bisa diucapkannya sebagai pembuka sesi wawancara dengan VOA.

"Halo Indonesia, apa kabar?" Kata Marissa, Sabtu (19/9/2020). 

Marissa juga mengatakan ingin sekali belajar bahasa Batak dan Indonesia. Marissa mengetahui sedikit bahasa Batak dari opung nya, dan Marissa mengaku malu karena tidak bisa belajar bahasa Indonesia.

Sebelum terpilih menjadi hakim di First City Court tersebut, Marissa adalah seorang pengacara di firma Glago Williams, LLC. Perkara yang didampingi nya sebagai pengacara tadi adalah perkara malpraktik medis dan asuransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun