Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Indonesia Bertekad Rebut Kembali Posisi Produsen Kopi Nomor 2 Dunia

7 September 2020   09:02 Diperbarui: 7 September 2020   10:12 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi (liputan6.com)

Salah satu kendala mengapa demikian,  Menristek mengatakan petani kita masih terbatas ladang kopi nya dan cuma sebagai tanaman sampingan saja.

Vietnam yang memiliki lahan kopi hanya 650.000 hektar, justru produknya lebih banyak dari Indonesia yang memiliki 1,3 juta hektar. Dari luas lahan seluas itu, Vietnam dapat menghasilkan 2,3 ton kopi per hektarnya, sedangkan Indonesia maksimal cuma 700 kg saja.

Menristek menyebut tantangan yang dihadapi saat ini adalah pandemi Covid-19. Dengan adanya wabah ini, banyak hotel-hotel di seluruh dunia yang tutup sehingga menyebabkan harga kopi menjadi turun yang berdampak kepada terhambatnya ekspor.

Namun dalam hal itu Indonesia mempunyai kelebihan dalam hal harga yang bersaing yang membuatnya tetap hidup.

Teknologi juga harus diterapkan demi meningkatkan kualitas kopi Indonesia. Sebagai contoh, hal tersebut pernah diterapkan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di Kabupaten Sumba.

Dengan teknologi yang tepat guna, terapan LIPI itu menghasilkan produk yang khas yang dinamakan Aroma Kopi Sumba, yang mana Aroma Kopi Sumba itu berhasil mengantongi gelar juara kopi nasional 2017 dan 2018.

Tadi sudah disebutkan Brasil di urutan pertama, Vietnam di urutan ke 2, Indonesia di urutan ke 4. Sedangkan di urutan ke 3 adalah Kolumbia, dan ke 5 Ethiopia. 

Umumnya Sumatera, khususnya Aceh, dikenal sejenis kopi yang diambil dari kotoran hewan Luwak yang terkenal di kalangan penikmat kopi dunia, terutama setelah dipublikasi pada tahun 1980an. Biji kopi yang diambil dari kotoran hewan Luwak ini memiliki citarasa yang luar biasa.

Biji kopi Luwak asal Indonesia ini diklaim sebagai yang termahal di dunia. Harganya 100 dolar AS per 450 gramnya. Mahalnya biji kopi ini juga berdampak kepada minumannya. Secangkir kopi Luwak juga diklaim sebagai yang termahal di dunia, Rp 4,9 juta per cangkirnya.

Luwak adalah sejenis musang yang memiliki indera penciuman yang tajam. Hewan ini mampu memilih biji kopi yang masak sebagai makanannya.

Makanan Luwak, yaitu biji kopi yang tidak tercerna oleh perutnya akan dikeluarkan berbarengan dengan kotorannya. Biji kopi seperti itulah yang paling berharga dan banyak diburu para petani kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun