"Pemain harus bertanggung jawab, jika latihannya tidak menunjukkan hasil, akan dipulangkan, karena pemain ke Eropa dari pajak rakyat," kata pelatih Indonesia Shin Tae-yong.
Kabar burung berhembus, turnamen Piala Asia U-19 yang menurut rencana digelar di Uzbekistan Oktober nanti belum ada kepastian, kemungkinan diundur juga, seperti turnamen-turnamen lainnya.Â
Tentunya semua itu dengan pertimbangan demi keselamatan dan kesehatan para pemain dan ofisial mengingat belum landai nya kasus Covid-19.
Jika memang turnamen Asia itu dibatalkan, maka PSSI harus fokus ke Piala Dunia U-20 2021 di tanah air.
Dalam waktu dekat ini (pada 2-8 September 2020) Garuda U-19 ke Kroasia dengan dua tujuan, yaitu mengikuti turnamen friendly match. Lawan-lawan yang akan dihadapi Garuda Muda di turnamen ini adalah Arab Saudi, Bulgaria, dan Kroasia U-19.
Menyusul kemudian, Qatar juga sudah mendaftar bakal menjadi lawan latih tanding Garuda Muda.
Shin Tae-yong mengatakan, secara psikologis, para pemain akan merasa berat mengingat ini pertama kalinya mereka langsung di Eropa dan melawan tim-tim yang lebih kuat.
"Tapi saya yakin, dalam 3-4 laga akan ada peningkatan pada pemain," kata mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu.
Sesudah menyelesaikan turnamen pemanasan ini, punggawa Garuda Muda akan melakukan Training Center selama sebulan di sana (Kroasia). Dana yang diperlukan untuk itu diperkirakan lebih dari Rp 7 miliar, belum termasuk uang saku.
Senada dengan Shin, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga berharap dengan kepergian mereka ke Eropa, maka akan memperoleh peningkatan hasil, baik dari segi skill maupun mental.
Iwan Bule juga mengantisipasi jika Piala Asia U-19 dibatalkan, maka pihaknya akan fokus untuk persiapan Piala Dunia U-20 2021.
