Oleh karenanya persiapan Praveen/Melati jadi terganggu karenanya, pola latihan jadi berubah dan mereka kehilangan banyak kompetisi.
Setelah banyak turnamen yang dibatalkan, ada dua turnamen yang masih terjadwal, yaitu Hyderabad Terbuka pada 11-16 Agustus 2020.Â
Namun kabar teranyar menyatakan turnamen berkategori Super 300 ini juga dibatalkan terkait ketentuan pemerintah India soal Covid-19.
Sedangkan yang hingga kini masih tercantum dalam kalender BWF adalah turnamen Lingshui China Masters yang pada 25-30 Agustus 2020.
Faktor jadi atau tidaknya pagelaran suatu turnamen dilaksanakan adalah tergantung pertimbangan keselamatan dan kesehatan para pemain atau offisialnya.
"Saya dan Melati punya keinginan untuk melanjutkan tradisi itu (meraih medali Olimpiade)," kata Praveen.
Pada tahun lalu, Praveen/Melati mencatat kejutan dengan rentetan beberapa turnamen yang dijuarai. Selain All England, Praveen/Melati juga juara di dua turnamen beruntun, yaitu Denmark Terbuka 2019 dan Perancis Terbuka 2019.
Pelatih ganda campuran Richard Mainaky menyatakan optimismenya melihat rentetan prestasi tersebut.
Di Olimpiade Rio, sebenarnya Praveen Jordan juga tampil. Tapi saat itu dia bertandem dengan Debby Susanto. Ketika itu Praveen/Debby kalah di perempatfinal oleh Tantowi/Lilyana.
Seiring bubarnya pasangan Tantowi dan Lilyana, Lilyana terlebih dahulu gantung raket.
Menyusul kemudian Tantowi juga menyatakan pensiun pada 18 Mei 2020 lalu.
