Waktu terus berlalu, seperti anak panah lepas dari busurnya.
Tak terasa sudah 14 tahun lamanya, Lidya Pratiwi menunaikan tugasnya mendekam di balik jeruji karena keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Naek Gonggom Hutagalung yang menghebohkan pada tahun 2006 lalu.
Kasus itu kembali menjadi sorotan, pasalnya Lidya akan segera menghirup udara bebas pada tahun 2020 ini.
Kasus yang melibatkan dirinya pun kembali diungkit.
Artis Lidya Pratiwi (kelahiran Jakarta, 14 Januari 1987) harus mendekam di penjara sejak 2006 silam.
Naek Gonggom Hutagalung, yang pada 2006 itu berusia 33 tahun adalah seorang kontraktor muda yang berkecukupan. Sang kontraktor lantas jatuh cinta kepada Lidya Pratiwi yang berusia 19 tahun.
Hidup selalu tak aman, bila kelak sang kontraktor itu mengetahui ada sosok yang iri hati kepada kekayaannya.
Orang tersebut nantinya diketahui sebagai Tony Yusuf, yang adalah paman dari Lidya Pratiwi sendiri.
Ibarat jauh jarak antara barat dan timur, kehidupan paman Lidya berbeda. Jika Naek Gonggom hidup berkecukupan sebagai seorang kontraktor, sedangkan Tony Yusuf bak dikejar anjing gila.
Karena terjerat banyak hutang, Tony selalu dikejar-kejar debt collector.
Dari situ, timbullah niat jahat Tony, dia berusaha menghabisi nyawa Naek Gonggom dan mengambil hartanya.
