Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerajaan Sriwijaya Pernah Menjadi Pusat Pengembangan Agama Buddha Asia Tenggara

5 Mei 2020   09:01 Diperbarui: 6 Mei 2020   19:50 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biksu Buddha (hipwee.com)

Buddha merupakan salah satu agama tertua yang ada di dunia. Berasal dari India, kitab suci mereka adalah Tripitaka.

Konghucu menyusul kemudian sebagai agama yang diakui. Urutan terbanyak penganutnya di Indonesia adalah Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Agama Buddha masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke 5 Masehi, dibawa oleh perantau Cina yang bernama Fa Hsien.

Dari sekian banyak kerajaan di Indonesia, Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Buddha pertama di Nusantara yang berdiri pada abad ke 7 sampai tahun 1377.

Pada saat itu Kerajaan Sriwijaya (sekarang wilayah Sumatera Selatan) menjadi pusat pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara. Mirip seperti sebuah perguruan tinggi pada kekinian.

Beberapa cendekiawan dari luar Nusantara pada saat itu mengadakan kunjungan ke Sriwijaya, di antaranya adalah profesor dari Nalanda, Vajrabodhi dari India, dan I Tsing seorang sarjana dari daratan Cina.

Selain Sriwijaya, di Jawa terdapat Kerajaan Buddha Syailendra yang berdiri pada tahun 775-880.

Kendati tidak sebesar Sriwijaya, akan tetapi Kerajaan Syailendra meninggalkan warisan kepada generasi Indonesia kini berupa beberapa candi yang masih ada sampai sekarang. Di antaranya adalah Candi Pawon, Candi Mendut, dan Candi Borobudur (salah satu dari 8 keajaiban dunia).

Sedangkan kerajaan Buddha yang terakhir di Indonesia adalah Kerajaan Majapahit antara tahun 1292 sampai 1492.

Majapahit mencapai masa keemasannya ketika dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk dengan didampingi oleh Maha Patihnya, Gajah Mada.

Selamat merayakan Hari Raya Trisuci Waisak 2564 BE bagi umat Buddha dan yang merayakannya.

Semoga semua makhluk berbahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun