Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Atasi "Homesick" Mengapa Tidak dengan Menulis?

22 April 2020   09:01 Diperbarui: 22 April 2020   09:08 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintah memberlakukan larangan mudik (gelorasriwijaya.co)

Psikolog berwajah kalem itu juga mengatakan Anda dapat tetap berkomunikasi dengan cara menelpon keluarga Anda, menanyakan bagaimana kabarnya, puasanya bagaimana, dsb.

Arrundina juga mengatakan kondisi ini akan cepat berlalu, tidak akan terus-terusan seperti ini.

"Semua akan berlalu, sekali ini saja nggak pulang kampung" ujarnya.

Dalam psikologi, kita mengenal istilah homesick, atau rindu kampung halaman.

Homesick, berasal dari kata home (rumah) dan sick (sakit). 

Jadi homesick adalah perasaan rindu untuk pulang kampung setelah merantau sekian lamanya di negara orang lain atau di kota-kota besar.

Alasan-alasan mereka yang homesick adalah karena mereka rindu bau masakan ibunya di kampung halaman, rasa kekeluargaan di kampung yang tidak bisa dirasakan di manapun, atau di kampungnya dulu mereka banyak menghabiskan waktu bermain atau berkumpul bersama teman-teman, atau sanak keluarga.

Homesick timbul pada orang-orang yang merantau dan bekerja di negeri orang yang jauh atau di kota besar. Menempuh studi, atau orang sudah berkeluarga yang jauh dari sanak keluarganya di kampung.

Selain rindu bertemu dengan ibu, ayah, atau bau masakan ibu, homesick ini juga bisa disebabkan karena rindu akan situasi kota di kampung halamannya.

Sesudah kuliah atau bekerja di kota besar, orang itu rindu akan jalan di kotanya dulu, misalnya semasa SMA, setelah pulang sekolah bersama teman melalui jalan penuh kenangan tersebut. Atau dimana dulu tempat kita pernah nangkring bareng bersama teman-teman?

Orang bilang masa SMA adalah masa paling indah dalam hidup, dan kisah paling indah. Anda pun merasakannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun