Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banjir Jakarta, 4000 Orang Teken Petisi Minta Formula E Dibatalkan

6 Januari 2020   07:36 Diperbarui: 6 Januari 2020   08:35 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir besar melanda lagi Jakarta (tirto.id)

Pada Pebruari 1996 air mencapai ketinggian hingga 7 meter. 32.200 orang mengungsi dan 21 meninggal.

Sementara jumlah kerugian ekonomi, jumlah yang meninggal atau mengungsi pada banjir besar di awal tahun 2020 ini masih dalam kalkulasi.

Tiga peristiwa banjir besar terakhir saya alami, dan masing-masing mencatat kesan yang paling melekat di hati.

Pada 1996, kebetulan saat itu saya sedang berada di Jakarta. Sesudah banjir surut, seluruh tubuh terkena bentol-bentol merah. Dan itu cacar air, yang disebabkan karena air kotor banjir.

Sempat mendapat perawatan, namun beberapa pekan, akhirnya cacar pun pulih.

Sedangkan pada 2007, pada saat air menerobos masuk ke rumah, ternyata seekor ular saya temukan ikut masuk ke dalam rumah. Ular hanyut terbawa arus air. Ular pun segera diusir.

Sedangkan pada banjir pada awal tahun 2020 ini, yang paling berkesan adalah lebih repot membereskan panggangan bekas melakukan bakar-bakar menanti menit-menit pergantian tahun semalam.

Acara menanti pergantian tahun itu di rumah dengan membakar jagung yang dilapisi mentega, cumi, udang dan ikan laut lainnya.

Repot untuk membereskan barang-barang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun